Oleh Danang Sufrianda
SUNGAI Siak tetap saja mengalir dengan tenang di jantung Pekanbaru mengikuti irama perkembangan dan kemajuan yang sudah berlangsung lama sekali. Tak bersuara, apalagi bernada lantang untuk menolak. Semua berlangsung senyap, menerima semua perlakuan ‘semena-mena’ terhadapnya sehingga sudah terpatri kuat label salah satu sungai paling tercemar dan tak layak lagi dikonsumsi.
Sungai Siak, merupakan saksi yang alangkah kokoh menyimpan cerita tentang perjuangan dan ketabahan. Bagaimana gagahnya sungai ini dulu sebagai yang terdalam dan bagaimana sumringahnya setelah menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar, menggunakannya untuk berbagai keperluan, mulai dari mandi, mencuci, hingga mencari ikan. Anak-anak kecil bermain di tepi sungai, menyaksikan ikan-ikan yang berenang di air yang jernih. Mereka tertawa dan berteriak dengan gembira, menikmati alam yang ada di sekitar mereka.
Namun, seiring waktu, Sungai Siak mulai tercemar akibat limbah industri dan pertanian. Semasa kecil, aku sering bermain di tepi Sungai Siak. Airnya jernih, dan ikan-ikannya berenang dengan lincah. Namun, sekarang, Sungai Siak berubah menjadi sungai yang tercemar. Bau busuk menyebar di sepanjang sungai, dan ikan-ikan mulai menghilang.
Tak ada tuntutan, tak ada suara yang benar-benar bernada tinggi membelanya. Sungai ini tetap saja bangga, karena pada waktunya, akan hadir pahlawan penyelamat, meskipun itu entah kapan!
Sungai siak saat ini mengalami pencemaran yang cukup parah akibat limbah industri dan pertanian. Dampak pencemaran di sungai siak mengakibatkan kerusakan ekosistem sungai yang berdampak pada menurunnya kualitas perairan dan kepunahan berbagai jenis ikan di Sungai Siak serta mengakibatkan gangguan kesehatan dimasyarakat.
Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi masalah pencemaran Sungai Siak ini dengan melakukan pengawasan ketat terhadap limbah industri dan pertanian, serta meningkatkan Rasa kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Aku merasa sedih melihat perubahan itu. Aku tidak ingin Sungai Siak menjadi seperti itu, aku ingin Sungai Siak kembali menjadi sungai yang jernih dan indah seperti dahulu.
Masyarakat Okura dari sejak dahulu Mereka tidak pernah membuang sampah sembarangan ke sungai. Masyarakat Okura dari generasi ke generasi penerus sangat menjaga kelestarian alam dan ekosistem yang ada disungai siak.
Masyarakat Okura memberikan contoh pentingnya menanam rasa kesadaran untuk menjaga alam yang indah ini.
Namun adanya industri dan pertanian yang ada dialiran sungai siak mencabik cabik hati masyarakat Okura. Pemerintah, industri dan pertanian tidak ada rasa kesadaran untuk menjaga kelestarian alam dan ekosistem disungai siak.
Hari ini, hati masyarakat Okura yang bersedih semakin hancur setelah menyaksikan sendiri sungai ini rusak oleh limbah industri dan pertanian. Tidak ada lagi warisan alam yang akan dititipkan kepada anak cucu dimasa depan.
Meskipun begitu, saya harus percaya meskipun itu berat, dengan kerja sama dan kesadaran pemerintah, industri dan pertanian Sungai Siak dapat kembali menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Saya dan semua masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sungai ini, berharap, Sungai Siak dapat menjadi contoh bagi sungai-sungai lainnya di Indonesia, dan dapat menjadi inspirasi untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masa depan yang cerah bagi generasi mendatang, dan menjaga keindahan alam yang ada di sekitar kita.
Sungai Siak juga dapat menjadi destinasi wisata yang menarik, di mana masyarakat dapat menikmati keindahan alam dan melakukan kegiatan rekreasi. Aku membayangkan kapal-kapal wisata yang berlayar di sepanjang sungai, dan masyarakat yang menikmati pemandangan alam yang indah. Dengan demikian, Sungai Siak dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar, dan dapat meningkatkan rasa kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Kita semua juga berharap, Sungai Siak dapat menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Pekanbaru, dan dapat menjadi contoh bagi masyarakat lainnya untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dengan kerja sama dan kesadaran pemerintah,industri dan pertanian kita dapat menciptakan masa depan yang cerah bagi generasi mendatang, dan menjaga keindahan alam yang ada di sekitar kita.***
(Danang Sufrianda: Penulis adalah Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia/HNSI Kota Pekanbaru dan Ketua Forum Pemuda Peduli Masyarakat Miskin/FPPMM Kecamatan Rumbai Timur)