Alfedri Sebut Marga Simbolon Saat Debat, Ini Respon Ketua FIMRI Robert Hendrico

Alfedri Sebut Marga Simbolon Saat Debat, Ini Respon Ketua FIMRI Robert Hendrico
Ketua Forum Intelektual Muda Riau Indonesia (FIMRI) Ir. Robert Hendrico.

PEKANBARU, AmiraRiau.com- Debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Siak yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Siak pada Sabtu malam (2/11/2024) di Hotel Pangeran, Pekanbaru, berlangsung panas namun tetap dengan nuansa keakraban.

Perdebatan yang menyulut sorakan penonton ini mencapai puncaknya saat calon nomor urut 3, Alfedri, melontarkan sentilan kepada Irving Kahar Arifin, Paslon nomor urut 1, dengan menyebut nama marga.

"Ini Pak Irving Kahar Arifin atau Simbolon?" canda Alfedri.

Meski kalimat itu terasa menusuk, Irving menanggapi dengan santai. Senyum tersungging di wajahnya, dan bersama pasangannya, Sugianto, mereka memilih untuk meredakan ketegangan. Dengan tenang, Irving menjawab, "Santai bro, tidak perlu emosi, masa bro tidak kenal sama saya."

Momen itu terasa semakin akrab ketika Irving mengingatkan masa lalu, bahwa mereka pernah satu kelas saat duduk di bangku SMP, bahkan Alfedri pernah menjadi mahasiswa ayahnya di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN).

"Masa bro tidak kenal saya, kan bro mahasiswa bapak saya dulu," lanjut Irving sambil tersenyum.

Guar lawas itu membuat suasana debat bergemuruh dengan tawa dan tepuk tangan penonton, mencairkan ketegangan di tengah persaingan sengit.

Namun, debat kembali serius saat memasuki topik tentang akses internet di wilayah terpencil. Menanggapi kritik Irving terkait banyaknya wilayah blank spot di Siak, Alfedri menawarkan solusi berupa pemasangan 1.000 titik Wi-Fi gratis di desa-desa. Menurutnya, akses Wi-Fi bisa membantu masyarakat agar lebih mudah terhubung dengan dunia digital.

Namun Irving memandang solusi itu belum menyentuh akar masalah. Menurutnya, pemasangan Wi-Fi hanyalah solusi akhir atau "hilir" dari persoalan.

"Bagaimana menyelesaikan masalah jika hanya hilirnya yang dipikirkan, sementara hulunya tidak. Kami menawarkan solusi yang lebih masuk akal, yaitu membangun tower BTS agar kampung benar-benar bebas dari blank spot," katanya tegas.

Adu argumen tentang persoalan nyata ini membuat suasana debat semakin hidup, di mana para kandidat tak hanya bersaing visi, tetapi juga saling mengingat masa-masa lama dengan hangat.

Kendati demikian, sentilan Alfedri yang membawa -bawa Marga dinilai tidak elok oleh Ketua Forum Intelektual Muda Riau Indonesia (FIMRI) Ir Robert Hendrico. "Alfedri tak elok berpolitik. Meskipun bernada setengah bercanda, pernyataan Alfedri yang menyentil Irving dengan menyebut 'Ini Bapak Irving Kahar Arifin atau Simbolon ' dapat berpotensi memunculkan persepsi liar di ranah publik. Bisa jadi orang menafsirkan penyebutan Marga Simbolon itu seolah olah orang Batak tidak boleh jadi bupati di Siak," ucap Robert Hendrico kepada awak media, Senin (5/11/2024).

Mestinya, sebagai pemimpin, Alfedri harus memberikan contoh yang baik bagi masyarakat Siak. "Pak Irving itu memang bermarga tapi beliau sudah menjadi bagian dari masyarakat Melayu. Dia sudah puluhan tahun mengabdikan hidupnya sebagai ASN di Siak. Bahkan kalau boleh saya bilang dia sudah lebih Melayu daripada yang lain ," tutur Robert.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index