Pekanbaru (AmiraRiau.com) - Pandemi Covid-19 di Riau belum berakhir. Hari ini jumlah kasus posisti 287 kasus, 11 diantaranya meninggal dunia, 26 dalam masa perawatan, dan 230 dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang. Sedangkan jumlah kasus PDP yang masih dirawat adalah 83 kasus serta 3.421 adala ODP dalam proses pemantauan.
Melihat hal ini Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Riau yang diketuai oleh Eddy M. Yatim, S. Sos, M.Si, melakukan studi kasus ke Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat karena penanganan covid-19 di Sumatera Barat terbilang cepat dan efektif.
Dalam rombongan tersebut turut hadir Ade Hartati Rahmat, M.Pd. Ade mangungkapkan bahwa penanganan di Sumatera barat pada dasarnya sama dengan yang dilakukan di Riau. Yang menjadikan Sumatera Barat lebih baik dalam penanganan adalah lebih komprehensif.
"Anggaran yang digunakan tetap berasal dari realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Derah (APBD). Untuk bantuan ada yang berupa bantuan tunaisenilai 600 ribu, sementara di Riau hanya 300 ribu rupiah," jelas Ade Hartati kepada AmiraRiau.com
"Bantuan sosial tunai yang diberikan juga berasal dari realokasi aspirasi DPRD. Hal ini tentu menjadikan penanganan Covid-19 lebih baik lagi. Bila di Riau minimal 6 kota atau kabupaten yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sesungguhnya sanagt dimungkinkan mengingat Riau melakukan realokasi anggaran hingga tiga kali dan jumlahnya lebih besar dari Sumatera Barat," tutup legislator dari Partai PAN tersebut.