Pekanbaru (AmiraRiau.com) – Demontrasi yang terjadi belakangan ini di Pekanbaru menuai banyak reaksi dari berbagai kalangan masyarakat. Malihat banyaknya massa yang turun melakukan aksi dan runtutan tembakan gas air mata yang bertubi-tubi, membuat sebagian masyarakat bertanya akankan berakhir seperti kejadian tahun 1998.
Menanggapi hal ini, Hardianto, SE., Pimpinan DPRD Provinsi Riau melalui konferensi dengan menerapkan protokol kesehatan yan ketat menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu takut, aksi demonstrasi ini bukanlah masa krisis seperti kala itu.
“Sesungguhnya agak sulit membedakan mana yang memang tindakan sesuai SOP dan represif. Kalau kita bicara siapa yang salah, tidak akan pernah bertemu. Demonstrasi itu boleh, poin pentingnya aspirasi harus sampai maksud dan tujuannya, tidak untuk membuat kerusuhan, sedangkan pihak yang luka harus tetap diobati. Ini bukan hal yang sederhana. Tidak ada yang menginginkan keadaan terburuk,” jelas Hardianto selaku satu-satunya pimpinan DPRD Riau saat ini.
Dewan Perwakilan Rakyat Derah merupakan rumah rakyat yang sudah sepatutnya menampung aspirasi rayat dan meneruskan ke pemerintah pusat demi mendapakan kemaslahatan bagi seluruh pihak.
“Ini rumah aspirasi rakyat Riau yang wajib menampung dan meteruskan, ini merupakan tindak lanjut menampung aspirasi tersebut. Kami yakin negara ini adalah negara hukum, jadi setiap kepala daerah pasti akan memikirkan apa yang terbaik untuk daerahnya. Di lembaga ini, kita akan surati Presiden terkait tuntutan massa untuk menolak Undang-Undang Ciptakerja ini,” imbuh Hardianto pada Senin (12/10/2020) di ruang medium DPRD Riau.
Disinggung mengenai keamanan, Hardianto menjamin bahwa Riau masih dalam keadaan kondusif.
“Kita berusaha semampu mungkin, mewujudkan jamianan keamaanan dan ketertiban, hingga detik ini saya yakin bawa rekan-rekan Kepolisian dan TNI yang ada di provinsi Riau dengan sekuat tenaga mewujudkan Riau kondusif. Demo demi demo jangan dicampur adukkan dengan krisis yang terjadi pada tahun 1998 karena menurut saya demo adalah bagian dari prosese menyampaikan aspirasi. Saya yakin juga dari kawan-kawan yang berdemo dari berbagai komponen tersebut tetap berdemo dalam konteks untuk menyampaikan aspirasi bukan untuk membuat susasana tidak kondusif. Hanya kita perlu hati-hati dengan oknum penyusup. Ada saja pihak yang senang melihat kerusuhan. Kita berharap aparat kepolisian melakukan screening kepada seluruh massa, jangan sampai niat ikhlas kawan-kawan aksi ternodai oleh penyusup yang hanya ingin membuiat kekacauan. Silakan demo berlangsung dalam memnyampaikan aspirasi. Masyarakat Riau jangan takut karena massa dalam aksi ini bertujuan untuk memperjuangkan nasib anak cucu kita ke depan, bukan untuk menciptakan suasanan yang tidak kondusif,” tutup politisi Gerindra tersebut.

