PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar, mendorong adanya gerakan masif dari seluruh industri jasa keuangan (IJK) dan stakeholder terkait untuk mengejar target 90 persen literasi dan inklusi keuangan tahun 2024.
Adapun indeks literasi keuangan di Riau sebesar 67,27% merupakan indeks literasi keuangan tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia atau mengalami peningkatan dibandingkan indeks literasi keuangan tahun 2019 yaitu sebesar 43,19%, sedangkan untuk indeks inklusi keuangan sebesar 85,19%.Selain Gubernur Riau Syamsuar, acara juga Kepala OJK Provinsi Riau, Muhammad Luthfi, Ketua FKIJK Riau Fajar Restu Febriansyah, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta lembaga keuangan dan industri keuangan non bank itu juga dimeriahkan dengan penampilan Big Band yang personilnya merupakan karyawan BRK Syariah.
"Kami merasa terhormat dapat berkumpul bersama bapak dan ibu semua dalam kesempatan ini. Sinergi ini sebagai sebuah kekuatan terbesar dalam mewujudkan literasi dan inklusi keuangan pada masyarakat secara berkelanjutan," kata Fajar Restu yang juga Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko BRK Syariah.
"Kami percaya dengan kerjasama yang solid, akan mencapai keinginan yang sama melalui kolaborasi yang erat serta menggali potensi teknologi, inovasi dan memperluas cakupan inklusi keuangan," kata Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Riau menutup sambutannya.
Rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 ini sudah dimulai sejak Mei 2023 lalu. Kepala OJK Provinsi Riau, Muhammad Luthfi optimis inklusi dan literasi keuangan akan naik, lewat serangkaian kegiatan tersebut.
Sementara indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen meningkat dibanding periode SNLIK sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19 persen. “Hal tersebut menunjukkan gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16 persen di tahun 2019 menjadi 35,42 persen di tahun 2022,” katanya.
Sementara itu, untuk Provinsi Riau, indeks literasi keuangan menjadi sebesar 67,27% yang merupakan indeks literasi keuangan tertinggi dibandingkan seluruh provinsi di Indonesia atau mengalami peningkatan dibandingkan indeks literasi keuangan tahun 2019 yaitu sebesar 43,19%, sedangkan untuk indeks inklusi keuangan sebesar 85,19%.
"OJK dan seluruh Industri Jasa Keuangan berkomitmen untuk mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional. Tahun 2023, Kami mencoba dengan cara yang lebih efektif untuk tingkatkan literasi dan inklusi dengan menyelenggarakan secara serentak di 12 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau dengan waktu yang bersamaan,” tambahnya. ****