Minta Reog Dipertahankan, H. Syahrul: Kita Dorong Ada Festival Daerah

Saksikan Kesenian Reog Ponorogo Bersama Joko Susilo, Teguh dan Juliandri di Buatan Baru, Kerinci Kanan

H. Syahrul, hadir menyaksikan Reog Ponorogo di Kampung Buatan Baru, Kecamatan Kerinci Kanan, Siak, Selasa (5/9/2023).

SIAK- Caleg DPRD Riau Dapil Siak – Pelalawan, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Siak, H. Syahrul,S.IP.,M.Si, berjanji akan mempertahankan kesenian Reog Ponorogo sekaligus mendorong agar ada festival di daerah, bahkan hingga skala nasional.

H. Syahrul dan Juliandri, disambut hangat saat menyaksikan kesenian Reog Ponorogo di Buatan Baru

“Saya menyukai kesenian ini. Ada banyak makna yang terkandung di dalamnya dan semua kemudian berkembang sesuai kemajuan zaman,” kata H. Syahrul yang hadir bersama Juliandi, Caleg DPRD Dapil Siak 2, Dayun, Koto Gasib, Kerinci Kanan dan Lubuk Dalam, menyaksikan kesenian reog ponorogo di Kampung Buatan Baru, Kecamatan Kerinci Kanan, Siak, Selasa (5/9/2023) sore.

Saking senangnya, kata H. Syahrul, ia pernah menyediakan peralatan untuk kesenian ini di daerahnya. Hal itu merupakan bentuk dari kecintaannya terhadap kesenian daerah.

Kecintaan tersebut, sudah lahir sejak lama. Atau sejak Simpang Perak berkembang ketika dibuka perkebunan kelapa sawit bagi saudara-saudaranya sekitar tahun 1990-an dulu.

H. Syahrul, Joko Susilo, Juliandri, Teguh Wargianto, dan rombongan lainnya saat di pentas kesenian Reog Ponorogo.

Pergaulan yang kemudian berkembang menjadi saudara itu, kata H. Syahrul, menimbulkan rasa simpati dan ingin mengetahui sisi lain dari budaya yang masuk dan berkembang di daerahnya.

Termasuk diantaranya, H. Syahrul lantas mengetahui bahwa ada dua ragam bentuk Reog Ponorogo yang dikenal saat ini, yakni Reog Obyog dan Reog Festival.

Reog obyog, yang hidup di pedesaan, sering pentas di pelataran atau jalan tanpa mengikuti pakem tertentu. Biasanya mengisi acara hajatan, bersih desa, hingga pementasan semata untuk menghibur.

Sedangkan Reog Festival sudah mengalami modifikasi dan ditampilkan sesuai pakem dalam acara tahunan Festival Reog yang diadakan Pemerintah Kota Ponorogo sejak 1997.

“Masing-masing ragam memiliki ciri atau kekhasan, terutama terletak pada aspek seni pertunjukan atau pementasannya,” kata H. Syahrul.

Perkembangan Reog Ponorogo, ujar H. Syahrul, cukup menggembirakan. Ia menjadi media pembelajaran siswa sekolah dasar hingga menengah atas. Muncul pula reog santri di kalangan pesantren yang diwarnai simbol dan nilai-nilai islami.

Suasana saat pentas kesenian Reog Ponorogo di Buatan Baru, Kerinci Kanan, Siak.

Tak hanya bersama Juliandri, H. Syahrul juga didampingi Joko Susilo, M.Pd, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Siak yang menjadi Caleg DPRD Siak Dapil 1, yaitu Sungai Apit, Sabak Auh, Bunga Raya, Pusako dan Mempura.

Hadir pula Teguh Wargianto, SH, Caleg DPD Siak Dapil Kecamatan Tualang, sekaligus Bendahara DPC PDI Perjuangan Siak, serta rombongan lainnya.***

gambar