PEKANBARU — Kota Pekanbaru, Riau, mengalami deflasi atau penurunan harga barang dan jasa sebesar 0,01 persen pada periode April 2023.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut menyebutkan, deflasi tersebut disebabkan karena turunnya harga jual bawang dan cabai merah di momen Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H.
Karena harganya turun, maka berpengaruh pada inflasi Pekanbaru,” ucapnya, usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual bersama Mendagri Tito Karnavian, bertempat di ruang rapat lantai 5 gedung utama komplek perkantoran terpadu walikota di Tenayan Raya, Rabu (3/5/2023).
Namun demikian, kata dia, Mendagri tetap menyarankan agar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus melakukan pengawasan harga barang kebutuhan pokok apalagi dari prakiraan BMKG sejumlah daerah di Tanah Air bakal memasuki musim kemarau di Agustus mendatang.
“Sekarang ini sudah menuju ke musim kemarau. Nah ini nanti akan berpengaruh pada hasil produksi (petani). Maka kita harus monitoring terus,” ujarnya.
Kemudian, terang Ingot, pemerintah kota juga akan berkoordinasi dengan daerah penghasil terkait kondisi iklim hingga transportasi. Tujuannya untuk mengetahui hasil produksi petani di saat kemarau nanti.
“Kira- bagaimana hasil produksinya. Kalau masih stabil, tentu harga tetap stabil. Tapi kalau produksi turun, tentu akan berpengaruh pada harga. Itulah perlu koordinasi dengan daerah penghasil dan juga memperkuat TPID,” pungkasnya. (abd)