PEKANBARU- Pemerintah Kota Pekanbaru akan mempelajari serta mengumpulkan data mengenai persoalan tuntutan warga Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Timur terhadap PT. Surya Intisari Raya (PT. SIR).
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, saat dihubungi Minggu (20/8/2023).
Baca Juga: Okura Bersuara, Masyarakat akan Adakan Mimbar Bebas Bahas Tuntutan Pada PT. SIR
“Kita pelajari dulu sambil terus mengumpulkan data soal ini. Baru kemudian nanti kita akan mencarikan solusi,” ujar Sekda.
Sebagaimana diketahui, dari aksi yang dilakukan masyarakat dan dua aliansi ini, merupakan rangkaian setelah bersurat dan mendatangi Kanwil BPN Riau serta Kementerian ATR/BPN Jakarta.
Selanjutnya, mastarakat juga melakukan aksi bersama memasang spanduk bersisi tulisan tuntutan kepada PT. SIR di sepanjang jalan lintas Okura.
Baca Juga: Surati Kakanwil BPN Riau, Dua Aliansi Tolak Perpanjangan HGU PT. SIR
Laksamana Heri Ismanto, Ketua AMA Melayu Riau, saat berada di Kementerian ATR/BPN Jakarta, beberapa waktu lalu, mengatakan, menyampaikan secara langsung persoalan ke Dirjen VII, tentang konflik agraria, sengketa masyarakat Okura dengan PT. SIR.
“Sampai hari ini perusahaan belum memenuhi hak 20 persen terhadap masyarakat yang ada di Okura. Oleh karenanya kita sampaikan langsung ke Dirjen VII yang ditembuskan langsung kepada Menteri serta Wamen ATR/BPN,” kata Laksamana Heri.
Dikatakan, selaku pemegang kuasa dari Masyarakat Okura, AMA Melayu Riau melakukan gugatan terhadap PT. SIR yang tidak memenuhi syarat 20 persen sesuai perintah Perundang-undangan dan peraturan pemerintah lainnya.
Baca Juga: Ke Jakarta, AMA Riau Temui Dirjen VII Kementerian ATR/BPN
Menurut Laksamana Heri, PT. SIR memiliki luas kebun yang diketahui berada di wilayah Pekanbaru dan Siak, kurang lebih 4.700-an hektare. Jadi kalau 20 persen, jadi ada sekitar 900-an hektare kebun yang harus dipenuhi terhadap masyarakat.
“Kalau tidak bisa memberikan kebun, maka berikanlah yang senilai atau sesuai aturan yang nilainya sama dengan 20 persen,” kata Laksamana Heri.
Konfirmasi dengan Humas PT. SIR kembali gagal, karena meskipun panggilan masuk, tetap tak diangkat dan beberapa pesan WhatsApp sampai kini juga belum dibalas.***

