Pj Walikota Pekanbaru Berharap tak Ada Lagi Kriminalisasi Terhadap Guru

Pj Walikota Pekanbaru Berharap tak Ada Lagi Kriminalisasi Terhadap Guru
Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa foto bersama para guru, usai upacara peringatan Hari Guru tahun 2024, Senin (25/11/2024).

PEKANBARU, AmiraRiau.com - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, berharap ke depannya tak ada lagi kriminalisasi terhadap guru dalam menjalankan tugas.

Harapan itu ia sampaikan usai memimpin upacara peringatan Hari Guru tahun 2024, bertempat di lapangan komplek perkantoran terpasu walikota di Tenayan Raya, Senin (25/11/2024) pagi.

"Tadi kami membacakan amanat Menteri Pendidikan. Pada prinsipnya dalam amanat itu, guru itu menjadi salah satu aparat yang sangat penting di dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," ucap Risnandar.

"Juga tadi di dalam amanat (Menteri Pendidikan) itu tidak ada lagi nantinya guru yang dikriminalisasi," ulasnya.

Kemudian, lanjut Risnandar, para guru turut diingatkan supaya mendidik sesuai aturan berlaku.

"Didikan itu boleh keras, tapi jangan kasar," tegasnya.

Guna memberikan keamanan bagi guru dalam menjalankan tugas, terang Risnandar, Kementerian bakal menjalin kerjasama dengan aparat penegak hukum.

"Kementerian Pendidikan akan MoU dengan aparat penegak hukum, agar apabila ada permasalahan di tingkat guru yang diperkarakan agar bisa diselesaikan secara kekeluargaan," tutupnya.

"Tadi kami membacakan amanat menteri pendidikan, pada prinsipnya guru ini menjadi salah satu aparat yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Risnandar.

Namun, guru juga diminta agar mendidik dengan sesuai dengan aturan yang berlaku. Guru bisa mendidik dengan keras tapi tidak kasar.

"Karena dalam amanat tadi disampaikan kementerian pendidikan akan bekerjasama dengan pihak aparat berwenang. Jadi apabila ada permasalahan ditingkat guru yang diperkarakan agar bisa diselesaikan kekeluargaan," ucap Risnandar.

Dalam kesempatan itu, Risnandar mengungkapkan bahwa situasi Pilkada di Kota Pekanbaru hingga saat ini kondusif. Ia mengapresiasi kepada masyarakat Pekanbaru yang cara berpikirnya sudah metropolitan.

Tidak lagi berpikir secara demokrasi prosedural, namun sudah demokrasi substansial.

"Siapapun calonnya, tapi semua saling menghargai dan saya berterimakasih. Konflik terhadap SARA Pilkada tidak ada. Kita bisa menjadikan contoh Kota Pekanbaru bisa melahirkan demokrasi yang substansial," pungkasnya.***

Penulis: Afnan, Editor: Isman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index