Sampah Diangkut Ugal-ugalan, Terekam Melintasi Kota Tanpa Pengaman

Tangkapan layar armada pengangkut sampah yang diduga tak sesuai SOP.

PEKANBARU, AmiraRiau.com– Sebuah video dari tangkapan kamera warga Pekanbaru, menunjukan aksi ugal-ugalan dalam pengangkutan sampah. Tanpa menggunakan penutup ataupun pengaman, sehingga dikhawatirkan berserakan di jalanan dan mengakibatkan hal yang tak diinginkan.

Dalam video yang dikirim ke redaksi AmiraRiau.com, merekam aksi sebuah mobil jenis pick up bermuatan penuh sampah sedang melintas di salah satu jalan utama Kota Pekanbaru.

Tak diketahui sampah yang diangkut tersebut berasal dari mana dan akan dibuang kemana. Namun dalam bak mobil terlihat penuh dan tak memperdulikan soal keamanan dan kenyaman pengendara lain yang tengah melintas.

Baca Juga:

Sampah Menumpuk, Pemko Pekanbaru Ancam SP 1 PT. EPP

“Ini armada pengangkut sampah yang tidak sesuai SOP dan sangat berbahaya. Kepada  DLHK Pekanbaru diminta untuk ditertibkan,” suara komentar dalam video yang dimaksud.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Zulkardi, menegaskan tak hanya soal pengangkutan sampah yang amburadul, namun juga ada masalah timbangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Muara Fajar.

Zulkardi menegaskan bahwa timbangan secara manual sangat dilarang dan menyalahi prosedur. Karena untuk mengetahui jumlah tonase angkutan oleh pihak ketiga adalah melalui timbangan tersebut.

” Timbangan dilakukan secara manual adalah pelanggaran. Bagaimana kita mengetahui berapa jumlah tonase yang telah diangkut. Apakah alat ukur penghitungan secara manual itu akurat? Kan tidak, bisa saja jumlah tonase nya kurang dari 1 Ton, dibuat lebih. Siapa yang tau?” tegas Zulkardi.

Menurut Zulkardi lagi bahwa ini merupakan kelalaian dari Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Teknis yakni DLHK. Karena hal yang sangat mendasar saja tidak diperhatikan apalagi hal yang lain. Sudah dipastikan juga bobrok dalam pelaksanaanya.

“Kita mengetahui bahwa Timbangan adalah sumber vital dalam pengangkutan dan penghitungan jumlah Tonase yang di angkut oleh pihak ketiga. Kalau rusak, Kenapa sampai tidak di perbaiki secepatnya jauh hari,” ujjar Anggota DPRD Pekanbaru Pemilihan Rumbai ini.

Zulkardi menambahkan, seharusnya pihak perusahaan menyurati pemerintah Kota Pekanbaru terkait timbangan yang manual. Karena jika kedepannya ada temuan maka pihak ketiga punya dasar dan legalitas yang kuat.

“Pihak ketiga angkutan sampah seharusnya segera menyurati pemerintah Kota Pekanbaru terkait timbangan di TPA yang secara manual, karena jika ada temuan dan tidak diakui dalam pembayaran kedepannya mempunyai legalitas dan dasar yang kuat. Kita tidak mau kedepannya terjadi hal-hal yang tidak di inginkan,” tegasnya lagi.

Dijelaskan Zulkardi, TPA Muara Fajar seharusnya juga dilelang untuk pengelolaannya. Karena ketidakmampuan DLHK Pekanbaru dalam melaksanakan penataan TPA membuat penataan yang amburadul dan kronis yang mengakibatkan TPA hancur lebur.

ASN UPT TPA, Usman, sebagaimana dilansir puterariau.com, membenarkan saat ini Timbangan di TPA sedang dilakukan secara manual hal ini dikarenakan alat ukur tera sedang diuji dan belum keluar hasilnya dari pihak terkait. Namun, dalam pelaksanaan dilapangan ada BKO dari Satpol PP Pekanbaru sebagai pendampingan. Namun dirinya tidak bisa berkomentar banyak dan akan berkoordinasi dengan KTU UPT TPA , Dido untuk menjelaskan lebih lanjut.

Plt Kadis DLHK Pekanbaru ketika akan dikonfirmasi mengenai hal ini belum merespon pesan ataupun telepon.***

Editor: Isman

gambar