PINGGIR – Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Bengkalis, Syaiful Ardi, mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam MTQ-48 Tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2023.
Syaiful Ardi juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang luar biasa, serta selamat datang kepada kafilah-kafilah tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Bengkalis, serta berharap pelayanan yang disediakan selama MTQ berlangsung dapat memenuhi keinginan dan sesuai harapan kafilah semua.
“Kita berharap dengan adanya acara MTQ tingkat kabupaten ini dapat mendorong kafilah-kafilah di setiap kecamatan untuk lebih semangat berlatih dan mengasah diri untuk menjadi lebih baik kedepannya, dan dapat diimplementasikan pada kehidupan nyata sesuai dengan ajaran islam,” katanya saat menghadiri pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-48 tingkat Kabupaten Bengkalis di Kecamatan Pinggir, di Halaman Kantor Camat Pinggir, Senin (4/9/2023).
Syaiful Ardi, hadir bersama Wakil Bupati Bengkalis Dr. H. Bagus Santoso, Bupati Bengkalis ke-14 Amril Mukminin, Anggota DPRD Provinsi Riau Iswadi, serta dihadiri anggota DPRD Bengkalis Febriza Luwu, Septian Nugraha, Hendri, Al-Azmi, Rianto, Surya Budiman, Zainal, Susianto SR, Syafroni Untung, Nanang Haryanto, Rahmah Yenny, Adihan.
Hadir pula Sekda Bengkalis Ersan Saputra TH, para Forkopimda dan Forkopincam, Kakan kemenag Provinsi Riau, Ketua MKA dan DPH LAM-R Bengkalis, Ketua MUI dan Kakan Kemenag Bengkalis.
MTQ yang diadakan selama sepekan itu diikuti 11 Kecamatan se-Kabupaten Bengkalis dengan mengangkat tema “Meneguhkan Pengalaman Nilai-Nilai Al-Qur’an dalam Kehidupan Bermasyarakat untuk Mewujudkan Kabupaten Bengkalis yang Bermarwah, Maju dan Sejahtera”.
Bupati Bengkalis Kasmarni, dalam sambutannya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama meneguhkan diri untuk kembali kepada nilai-nilai suci Al-Quran dalam kehidupan dan tetap menjadikan Al-Qur’an sebagai landasan dalam pembentukan mental, karakter, akhlak serta rasa persatuan agar kita bisa membangun kehidupan yang lebih mulia, bermarwah, maju dan sejahtera.
“Kepada seluruh orang tua, para guru, penyuluh agama, Ustadz dan Ustadzah, tokoh masyarakat dan tokoh agama, termasuk Camat dan Kepala Desa, terus tumbuhkan pemahaman yang kuat kepada masyarakat terhadap Al-Qur’an. Karena jika pemahaman masyarakat kuat terhadap Al-Qur’an, maka secara otomatis mereka dapat mengerti apa dan bagaimana mengamalkan nilai Al-Qur’an itu dalam kehidupan,” tuturnya.***