Tinjau Kebakaran RSUD Puri Husada, Bupati Inhil: Alhamdulillah Tidak Ada Korban Jiwa

Tinjau Kebakaran RSUD Puri Husada, Bupati Inhil: Alhamdulillah Tidak Ada Korban Jiwa

TEMBILAHAN - Bupati Indragiri Hilir, HM. Wardan meninjau bangunan RSUD Puri Husada Tembilahan yang terbakar Selasa dini hari.

Dalam kunjungan ini, HM. Wardan melihat kondisi 5 ruangan yang terbakar termasuk ruangan penyimpanan arsip rekam medis (medical record) dari seluruh pasien. Akibatnya, seluruh data-data pasien tidak dapat diselamatkan.

"Di gedung ini berisi berkas-berkas rekam medis pasien, jadi kertas-kertas dokumen hangus terbakar. Kemudian gedung fisioterapi, gedung farmasi," kata Wardan, Selasa Siang (18/7/2023).

Walaupun terkena musibah, Wardan bersyukur karena tidak satupun pasien, keluarga pasien dan petugas di RSUD Puri Husada yang menjadi korban.

"Dari kejadian ini alhamdulillah tidak ada korban terutama bagi pasien kita yang sedang berobat maupun rawat inap disini. Alhamdulillah semuanya terjadi tidak pada ruang pasien," ujarnya.

Saat ini, kata Wardan, pelayanan di rumah sakit daerah tersebut sudah kembali berjalan normal. "Pelayanan rumah sakit terhadap pasien tidak terganggu dan normal seperti biasa. Aktifitas pasien yang datang untuk berobat tidak terganggu. Hal ini juga sudah kami laporkan kepada Gubernur Riau dan Kementerian Kesehatan," jelasnya.

Wardan menyebut, gedung yang terbakar itu adalah gedung lama dan api tidak sempat merembet ke gedung lain karena cepat diatasi oleh tim pemadam kebakaran.

Senada dengan Bupati, Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Dr Saut Pakpahan menuturkan, bahwa pelayanan di rumah sakit saat ini berjalan normal seperti biasanya. Namun, khusus ruang poli paru dan ruang fisioterapi yang terbakar, dipindahkan ke belakang gedung baru.

"Untuk ruang poli paru dan fisioterapi yang terbakar itu kami pindahkan ke ruang lain yang ada di belakang gedung baru," kata Saut.

Dalam musibah ini, satu bangunan utama yang terdiri dari 5 ruangan ludes terbakar. Kelima ruangan yang terbakar itu yakni ruang poli paru, ruang medical record, ruang fisioterapi, ruang gudang farmasi, ruang monitor CCTV. Kerugian akibat musibah ini diperkirakan mencapai Rp 2 miliar.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index