PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, menilai belum perlu meliburkan sekolah meski saat ini kualitas udara sudah tidak sehat akibat diselimuti kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Untuk sekarang masih aman," kata Kepala Diskes Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih, Rabu (4/10/2023).
Ia menyampaikan, rekomendasi agar Dinas Pendidikan meliburkan sekolah apabila kualitas udara sudah berbahaya bagi kesehatan.
"Biasanya kita merekomendasikan apabila laporan dari DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) kalau kualitas udaranya sudah berbahaya," ujarnya.
Saat ini, lanjut Zaini, warga maupun peserta didik cukup menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan.
"Jadi tetap kita himbau kepada seluruh masyarakat agar menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar rumah," tutupnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun meminta Dinas Pendidikan setempat untuk meliburkan sekolah jika kualitas udara akibat kabut asap terus memburuk.
"Untuk anak sekolah, saya juga sudah sampaikan ke Dinas Pendidikan, kalau kondisi terus memburuk kita akan liburkan sekolah," ungkapnya.
Kemudian bagi warga yang rentan terpapar kabut asap seperti bayi, balita, ibu hamil dan lanjut usia (lansia), Muflihun menghimbau agar mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Kalau tidak terlalu penting tidak usah ke luar rumah karena melihat kondisi yang terjadi saat ini. Jangan ke luar rumah jika tak penting sekali. Kalaupun harus ke luar rumah, pakailah masker," pesannya.
Seperti diketahui, Kota Pekanbaru sejak beberapa hari terakhir mulai diselimuti kabut asap dampak kebakaran lahan di kabupaten tetangga.
Berdasarkan data yang dirilis BMKG di laman bmkg.go.id, pada Rabu (4/10/2023) pagi konsentrasi partikulat (PM2.5) di Pekanbaru menunjukkan angka 57.40 ugram/m3. Angka tersebut menunjukkan kualitas tidak sehat atau berada di level kuning. (abd)