PEKANBARU, AmiraRiau.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, mengajak warga untuk mengumpulkan donasi guna membantu korban bencana alam di Sumatera Barat (Sumbar).
Untuk itu bagi warga yang ingin menyalurkan donasi, mereka bisa mengirimkannya ke panitia pengumpulan donasi Pemko Pekanbaru melalui QRIS.
"Jadi masyarakat atau organisasi bisa menyetorkan langsung donasi tersebut melalui QRIS. Yang penting panitia itu terimanya dalam bentuk non tunai," kata Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, Rabu (15/5/2024).
Sementara bagi warga yang ingin memberi bantuan dalam bentuk barang, juga dapat disalurkan ke posko peduli bencana Sumbar yang telah ditetapkan Pemko Pekanbaru.
"Kta ada tiga posko, masyarakat bisa mengumpulkannya di posko yang kita dirikan. Bisa di posko depan MTQ, bisa di perbatasan Garuda Sakti di Panam, kemudian posko besarnya di PMI, Jalan Cut Nyak Dien," ungkap Indra.
Ia menyampaikan, pengumpulan donasi merupakan bentuk kepedulian warga dan Pemko Pekanbaru guna membantu meringankan beban warga yang terdampak bencana alam di Sumbar.
"Kita dengan Sumbar ini kan berdekatan secara topografi, kemudian Sumbar juga bersahabat dengan kita, karena kebutuhan pokok kita berasal dari Sumbar. Ditambah lagi sekitar 30 persen lebih penduduk Kota Pekanbaru ini kan berasal dari Sumbar," ujarnya.
Pengumpulan donasi dan bantuan sendiri, lanjut Indra, akan dibuka Pemko Pekanbaru selama satu bulan.
"Harapan kita, di minggu pertama ini kita bisa ngirim ke sana (Sumbar). Sekitar tanggal 22-23. Tapi untuk batas pemungutan itu lebih kurang kita buka satu bulan," tutupnya.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejauh ini sudah tercatat sebanyak 58 orang meninggal dunia akibat banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang sejumlah daerah di Sumatra Barat per Selasa 14 Mei 2024, pukul 18.35 WIB.
"Jumlah korban meninggal dunia tercatat 58 orang, sementara korban hilang bertambah dari 27 menjadi 35 orang dalam pencarian,” ungkap Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto dalam keterangan resminya, Rabu (15/5/2024).
Selain itu, Suharyanto melaporkan keluarga terdampak berjumlah 1.543 KK dan 33 orang mengalami luka-luka. Pusdalops dan BPBD setempat masih terus melakukan pengkajian dan pemutakhiran data menyusul masih dilaksanakannya proses pencarian dan evakuasi korban.***
Penulis: Afnan, Editor: Abdul