PEKANBARU - Gubernur Riau, H. Syamsuar, menghadiri kegiatan Anugerah Budaya Riau tahun 2023 yang berlangsung di Hotel Aryaduta, Kota Pekanbaru, Jumat (11/09/2023).
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kebudayaan. Dalam agenda ini, Gubernur Syamsuar juga melakukan penyerahan penghargaan kepada 15 tokoh budaya dan pelaku budaya Riau.
Dikatakan Gubri Syamsuar, Provinsi Riau kaya akan berbagai macam budaya seperti satu diantaranya warisan budaya takbenda. Warisan ini merupakan jati diri masyarakat harus dijaga dari generasi sebelumnya dan dilestarikan untuk masa depan.
“Budaya ini adalah identitas bangsa oleh karna itu mutlak harus dipertahankan dan dilestarikan,” katanya.
Masih dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Provinsi Riau ini menceritakan, sebelumnya ia menerima tamu dari Mufti Negeri Perlis. Kedatangan tamu itu, bertujuan untuk menjemput dirinya berkenan datang untuk menjadi pembicara dikegiatan seminar Budaya Melayu Islam.
Dijelaskan, pihak dari Negeri Perlis tersebut mengundang Gubri karena Riau identik dengan budaya melayu dan nilai-nilai keislaman. Oleh karena itu, Mufti Negeri Perlis ingin menunjuk Gubernur Syamsuar sebagai motivatornya.
“Saya tanya pada beliau, mengapa harus saya yang menjadi pembicaranya. Ternyata, yang pertama itu beliau mengatakan, kebudayaan melayu di Riau ini sejalan juga dengan agama mayoritas di sini. Kemudian, Malaysia itu sudah terjajah yang berkaitan adat istiadat dan budaya apalagi bahasa campur. Oleh karna itulah, pentingnya kita menjaga budaya ini,” jelasnya.
Dengan demikian, menurut dia saat ini baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah telah mempunyai perhatian khusus terhadap pelestarian budaya. Terlebih yang berkaitan dengan bahasa, sehingga dirinya berpesan setiap pihak harus mendukung dan menjaga warisan-warisan negara.
“Inilah sebenarnya pemerintah punya perhatian terhadap bahasa dan budaya, tujuannya yaitu untuk menjaga bahasa dan budaya kita jangan sampai punah,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen menerangkan Anugerah Budaya ini telah diselenggarakan selama tiga tahun berturut-turut. Ditambahkan, hal ini bertujuan memberikan penghargaan dan apresiasi kepada tokoh budaya dan pelaku budaya Riau.
“Kegiatan bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada orang atau komunitas yang memiliki prestasi serta kontribusi luar biasa sesuai bidangnya dalam kemajuan kebudayaan di Provinsi Riau. Di tahun 2023, ini merupakan tahun ketiga kami. Seluruh penerima Anugerah Budaya merupakan usulan yang diterima untuk kategori perorangan. Program kegiatan Anugerah budaya selalu menjadi bagian penting yang diagendakan oleh Dinas Kebudayaan,” tuturnya.
Adapun daftar nama yang meraih penghargaan Anugerah Budaya 2023, yaitu :
1. Amron Salmon merupakan pelaku seni rupa Riau dan pelopor batik motif Melayu Riau dari kota Pekanbaru.
2. Dantje S Moeis yang merupakan perupa dan penulis kreatif Riau asal kota Pekanbaru.
3. Abdul Wahid merupakan abdi budaya dengan berbagai karya di bidang adat berasal dari Kabupaten Pelalawan.
4. Amronshah yang merupakan pelestari permainan tradisional Riau berasa dari Kota Dumai.
5. Okon menjadi pelestari nyanyian adat dan joget Tanjung Padang dari Kabupaten Kepulauan Meranti.
6. Isrok Fiddin yang merupakan seorang pencipta lagu Melayu Riau berasal dari Kabupaten Bengkalis.
7. Zuarman Ahmad seniman budayawan di bidang musik merupakan komposer musik kontemporer yang berasal dari Kabupaten Rokan Hulu.
8. Syafruddin Koyap merupakan penghiasan bagi peran dan aktor yang berasal dari kabupaten Kuantan Singingi.
9. Saharan merupakan penggerak seni budaya dan juru pelihara cagar budaya Kabupaten Indragiri Hulu.
10. Haji Ahmadi S.Pd merupakan pegiat seni, penulis mapanda dan pengrajin tanjak Melayu yang berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir.
11. Tengku Indra Putra seniman musik tradisional yang berasal dari kabupaten Siak.
12. Fedli Aziz yang merupakan seorang penulis naskah drama aktor dan juga sutradara yang berasal dari Kota Pekanbaru.
13. Sulastri Yerni merupakan penulis buku dan pelestari budaya yang berasal dari Kabupaten Pelalawan.
14. Wan Harun Ismail yang merupakan pelaku seni tari berasal dari Kabupaten Kampar.
15. Muhammad Ridwan merupakan pelestari silat dan pelaku pengrajin tanjak melayu berasal dari Kabupaten Rokan Hilir.