PEKANBARU, AmiraRiau.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Provinsi Riau menyatakan komitmen dan dukungan penuh terhadap upaya penyelamatan hutan sebagai bagian dari tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian alam, keanekaragaman hayati, dan keseimbangan ekosistem bumi. Hal ini disampaikan langsung oleh Koordinator Pusat (Korpus) BEM se-Riau, Teguh Wardana dalam acara Riau Leadership Summit (Rilis) Green Legacy: Youth Action For Riau, di Gedung Dharma Wanita, Jum’at (8/8/2025).
“Kami BEM se-Provinsi Riau menyatakan komitmen dan dukungan penuh terhadap upaya penyelamatan hutan,” tegas Teguh.
Ia menekankan bahwa hutan adalah warisan alam yang harus dijaga, bukan hanya sebagai sumber daya, tetapi juga sebagai benteng terakhir dalam menghadapi krisis iklim yang terus mengancam. Menurutnya, menjaga hutan berarti menjaga masa depan.
“Hutan adalah warisan alam yg harus dijaga demi keberlangsungan hidup generasi sekarang dan yg akan datang,” katanya.
Selain itu, Teguh juga mengingatkan pentingnya menghormati hak-hak masyarakat adat dan lokal yang telah secara turun-temurun hidup berdampingan dengan hutan. Ia mengecam keras segala bentuk perusakan, termasuk pembalakan liar dan penggusuran masyarakat di wilayah adatnya.
Lebih lanjut, Teguh menyatakan bahwa BEM se-Riau mendukung penuh pengakuan dan perlindungan hak masyarakat adat, termasuk hak atas tanah, akses terhadap sumber daya alam, dan hak untuk menentukan nasib sendiri sesuai kearifan lokalnya.
“Kami menolak segala bentuk perusakan hutan yg diatas namakan pembangunan yg tidak berkelanjutan, termasuk pembalakan liar,” tambahnya.
Ia juga menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, sektor swasta, lembaga internasional, hingga masyarakat luas untuk bersama-sama mengambil langkah nyata, yakni menjalankan kebijakan berbasis ekologis dan sosial, menegakkan hukum terhadap pelaku perusakan hutan, serta mendorong upaya restorasi dan rehabilitasi terhadap hutan yang telah rusak.
Teguh menegaskan komitmen BEM se-Riau untuk terus menjadi bagian dari gerakan penyelamatan hutan dan keadilan sosial di Bumi Lancang Kuning itu.
“Dengan ini BEM se-Provinsi Riau mendeklarasikan diri sebagai bagian Dari pada solusi, bukan bagian dari perusak hutan lestari,” tutupnya.***