Benarkah SMA/SMK di Riau Siap Melakukan Pembelajaran Tatap Muka?

Pandemi Covid-19 membuat siswa hanya bisa melakukan pembelajaran jarak jauh. Salah seorang anak di Pekanbaru menggunakan perangkat laptop untuk menunjang PJJ.

PEKANBARU (AmiraRiau.com) – Pendidikan Menengah (Dikmen) SMA/SMK di Provinsi secara umum diklaim sudah siap melaksanakan pembelajarn tatap muka mulai Januari 2021 mendatang. Kesiapan itu sebagai implementasi dari Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri yang meminta satuan pendidikan melaksanakan belajar tatap muka setelah beberapa bulan ini melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Zul Ikram, Kamis (10/12) di Pekanbaru, Zul Ikram. Dia  mengatakan, pihaknya melihat di beberapa daerah kesiapan sekolah belajar tatap muka sudah bagus, dan sebagian lagi perlu penyempurnaan. “Namun secara umum sekolah siap menjalankan belajar tatap muka, dengan mengacu sesuai arahan pusat dan kebijakan kepala daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut Zul Ikram menyampaikan, untuk belajar tatap muka pihaknya menyiapkan tiga model pembelajaran yang mengacu SKB empat menteri. “Kita ada menyiapkan tiga konsep pembelajaran saat belajar tatap muka nanti. Persiapan sekolah tatap muka ini sesuai dengan SKB 4 menteri,” kata Zul Ikram.

Hanya saja Zul Ikram tidak menjelaskan tiga model pembelajaran yang disiapkan tersebut, karena pihaknya menunggu koordinasi dengan tim Satgas Covid-19 Riau. “Itu nanti yang akan kita desiminasikan dengan Satgas Covid-19. Konsep mana satu yang dipakai. Termasuk dengan Kementerian Agama Riau, Dewan Pendidikan Riau dan unsur stokeholder terkait. Karena turunan SKB empat menteri itu sudah kita analisis, dan nanti kita sampaikan model satu, dua dan tiga ke Satgas Covid-19,” terangnya.

Zul Ikram mengaku, rencana persiapan sekolah tatap muka sudah disampaikan pihaknya ke sekolah-sekolah, dan tinggal penerapannya. “Namun kita tetap kita mengatur pola-pola yang terbaik dengan kawan-kawan di sekolah, karena mereka juga sudah memegang SKB empat menteri itu,” tegasnya.

Terkait pembelajaran tatap muka tersebut, Kepala SMAN 7 Pekanbaru, Dr Nur Afni MPd mengaku siap melaksanakannya. “Secara keseluruhan kami siap melaksanakan pembelajaran tatap muka. Karena kami menyadari pembelajaran tatap muka lebih baik dibandingkan pembelajaran jarak jauh,” kata mantan kepala SMAN 4 Pekanbaru ini.

Sebagai bentuk kesiapannya, pihaknya akan membentuk Satgas Covid-19 internal sekolah. Satgas ini melibatkan unsur guru, penjaga sekolah dan kepala sekolah.

Pihaknya juga akan menyediakan perangkat yang dibutuhkan untuk penerapan prokes pencegahan Covid-19 di lingkungan sekolah. “Kami siapkan westafel untuk mencuci tangan, thermo gun, dan handsanitizer. Termasuk juga menata kelas yang berprinsip pada physical distancing atau jaga jarak. Kita saat ini juga sedang menunggu petunjuk teknis bagaimana standar penerapan protkes di lingkungan sekolah,” kata Nur Afni.

gambar