ROHIL, AmiraRiau.com- PT. BPR Rokan Hilir (Perserod) atau disebut Bank Rohil, mencatatkan laba tertinggi pada tahun 2024 yang berhasil menembus angka Rp 5,8 miliar. Menurut Direktur Utama Wan Muhamad Kudri, capaian tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang berdiri Bank Rohil.
“Laba kita naik 14,55 persen dari yang sebelumnya pada tahun 2023 Rp 5,1 miliar, pada tahun 2024 kita bisa meraup laba bersih Rp 5,8 miliar,” kata Wan Kudri, panggilan akrabnya saat memberikan materi presentasi berjudul Penguatan Tata Kelola dan Digitalisasi Mendorong Pertumbuhan PT BPR Rokan Hilir (Perseroda), beberapa waktu lalu.
Melansir Media Center Rohil, Wan Kudri mengklaim bahwa laba yang diperoleh tahun 2024 merupakan laba tertinggi sepanjang berdirinya Bank Rohil.
Dihadapan Dewan Juri, Wan Kudri mengatakan, aset BPR meningkat dari sebelumnya tahun 2023 adalah Rp 175,659 miliar, dan 2024 menjadi Rp 198,635 miliar.
“Total aset kita meningkat 13 persen,” ujar dia. Pada kesempatan yang sama, Nurasiah selaku Direktur Operasional menjelaskan soal manajemen tata kelola. Contohnya, keselarasan sistem manajemen SDM dengan strategi bisnis. Langkah pertama, penerapan KPI yang selaras dengan tujuan bisnis.
“Setiap bagian di BPR Rohil memiliki KPI yang fokus pada mendukung pertumbuhan kredit, peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK), dan efisiensi operasional,” ujar Nurasiah.
“Kemudian, ada pelatihan transformasi digital untuk mendukung strategi transformasi digital. Selanjutnya, rotasi dan pengembangan karier yang terarah bagi seluruh pegawai,” kata dia.
Menurut Nurasiah, bermaksud juga mengupayakan peningkatan kompetensi SDM, direksi, komisaris/pengawas. “Jadi, kami selalu mengikutsertakan baik itu pengurus, dewan pengawas, arahan dan karyawan dalam pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kualitas SDM. Jadi, kita selalu ikutsertakan dalam berbagai pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan kinerja,” ungkap dia.
Upaya-upaya yang dimaksud, pertama, pelatihan dan sertifikasi kompetensi. PT BPR Rohil mengikuti SDM, Direksi, dan Komisaris/Pengawas mengikuti pelatihan hingga ke Pulau Jawa, seperti di bidang manajemen risiko, pemasaran perbankan, dan kepatuhan regulasi.
Kedua, kepemimpinan pengembangan program. Dalam hal ini, Bank Rohil melaksanakan program pengembangan kepemimpinan bagi tingkat manajerial untuk mempersiapkan pemimpin masa depan yang diadakan minimal 1 tahun sekali pelatihan di luar undangan.
Selanjutnya, fokus pada keterampilan strategi dan kepemimpinan transformasional yang mendukung inovasi dengan membentuk Tim R&D Bank Rohil. Ketiga, Bank Rohil juga melakukan studi tiru/banding dan benchmarking ke BPR Lain yang ada di Provinsi Riau, maupun Wilayah Jawa.
“Jadi, kita dalam hal pengembangan produk, selalu melakukan studi banding atau tiru ke BPR-BPR yang berhasil melaksanakan pengembangan-pengembangan produk,” tambah Nurasiah. Nurasiah Menyebutkan, skor penilaian tata kelola perusahaan yang baik (GCG).
Tahun 2022 mendapatkan skor 1,50 dengan kategori 'Sangat Baik'. Dan, tahun 2023 sebesar 1,60 (Sangat Baik). “Jadi, dalam dua tahun ini penilaian tata kelola sangat baik,” ucapnya. Soal dividen, Nurasiah mengutarakan bahwa sejak berdirinya BPR tahun 1998 sampai dengan tahun 2023, ia berniat menyumbangkan dividen berupa pendapatan daerah sebesar Rp 18,5 miliar.
Menurut data, PT BPR Rokan Hilir (Bank Rohil) berdiri pada tahun 2007. Bank ini merupakan hasil dari penyerahan PD BPR Kubu dari Kabupaten Bengkalis kepada Kabupaten Rokan Hilir. ***
Editor: Isman