Pangkalan Kerinci, AmiraRiau.Com – Sebagai pemimpin baru di Kabupaten Pelalawan, Bupati Zukri bersama pasangannya Nasaruddin akan melakukan pembenahan di semua sektor, termasuk pelayanan publik. Ia menargetkan terciptanya pelayanan masyarakat yang cepat diakses.
“Basis perencanaan pembangunan akan terintegrasi dalam satu penyediaan satu aplikasi yang dikenal dengan nama klik Pelalawan. Di dalam aplikasi ini semua jenis pelayanan masyarakat dan data akan terintegrasi dengan lengkap dan akurat, ini juga akan memudahkan pelayanan bagi para investor untuk melakukan investasi di Pelalawan,” katanya.
Zukri mengatakan itu saat membuka forum konsultasi publik rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026, Rabu (28/4/2021). Tampak hadir Wakil Bupati H.Nasarudin,SH., MH, Sekda Tengku Mukhlis, Kepala Bappeda)Ir. M. Syahrul Syarif, M.Si, Mantan Bupati H.Tengku Azmun Jaafar, SH, Mantan Wakil Bupati Drs. H. Marwan Ibrahim, Ketua Umum DPH Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Pelalawan Tengku Zulmizan Farinja Assegaff, Ketua PGRI Riau Dr. Muhammad Syafi’i, Tokoh Masyarakat Pelalawan Drs.H. Tengku Kashar Haroen dan para tokoh masyarakat lainnya.
Dengan cara itu, menurut Zukri, pelayanan masyarakat akan cepat diakses sehingga tidak perlu berurusan di Kantor Kecamatan apalagi harus ke ibukota kabupaten. “Masyarakat akan mendapatkan pelayanan prima yang langsung sampai ke desa-desa,: tandasnya.
Sementara, lanjut Zukri, Untuk industri turunan dengan potensi yang ada di Kabupaten Pelalawan ke pihaknya kami akan wujudkan Pangkalan Kerinci menjadi pusat konveksi untuk pulau sumatera, pabrik tekstil, dan percetakan karena di sekitar kita punya potensi besar dari perusahaan induknya yakni PT. RAPP.
Zukri memohon doa segenap lapisan masyarakat agar bisa mewujudkan pembangunan pabrik dari industri hilir kelapa sawit, bukan curd palm oil (CPO) lagi, akan tetapi dalam bentuk langsung menjadi sumber energi karena Kementerian Perindustrian dan Perdagangan sudah melaksanakan survey dan Pelalawan memenuhi kriteria.
“Jaringan gas rumah tangga melalui pipa gas akan masuk ke dapur dapur masyarakat dan langsung dapat di pergunakan. Sedangkan untuk UMKM kita akan fokuskan pada sektor pertanian, perkebunan dan perikanan,” tandasnya, sebagaimana dilansir gardaterkini.com. (e2)

