JAKARTA- Anggota DPR RI bereaksi keras soal meledaknya kilang minyak yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refenery Unit II di Dumai, Riau. DPR RI mengingatkan, pertama jangan sekadar mengklaim kasus tersebut telah ditangani, namun harus bertanggung jawab siapa yang lalai dalam peristiwa tersebut.
“Pemadaman cepat penting, tapi pertanyaannya adalah kenapa sampai terjadi ledakan. Siapa yang lalai atau sistem apa yang tidak bekerja hingga meledak. Ini harus ditemukan segera penyebabnya, agar tidak terjadi pada kilang dan Depo Pertamina lain,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno, Senin (3/4/2023).
Eddy mendesak Pertamina untuk mengaudit seluruh kilang minyak dan depo BBM yang dikelola BUMN tersebut. Soalnya, terbakarnya kilang Pertamina Dumai hanya terjadi sebulan setelah tragedi Terbakarnya Depo Pertamina Plumpang yang menewaskan 33 orang.
“Belum sebulan Depo Plumpang terbakar, sekarang ledakan terjadi lagi di Kilang Dumai," kata Eddy Soeparno.
Menurutnya kejadian berulang itu, dapat diduga merupakan efek dari adanya masalah sistemik dalam operasional Pertamina yang harus dibenahi segera. Kejadian ledakan dan kebakaran itu terus berulang di berbagai tempat.
“Pertamina harus lakukan audit investigasi dan audit keselamatan secepatnya. Bukan hanya pada Plumpang atau Dumai, tapi seluruh kilang dan depo Pertamina seluruh Indonesia," katanya menegaskan.
Dia juga meminta Pertamina agar tidak berdalih soal ledakan dan kebakaran di Dumai yang diklaim cepat teratasi. Selain itu, Pertamina didesak bertanggungjawab atas korban luka yang dibawa ke rumah sakit dan warga sekitar Kilang Dumai yang terdampak ledakan ini.
“Tanggung jawab penuh Pertamina terhadap korban luka dan rumah warga yang rusak serta plafon masjid yang runtuh akibat ledakan Kilang Minyak Dumai ini. Sekali lagi, pastikan tidak ada kejadian serupa terulang,” harapnya.(Ady)