PEKANBARU, AmiraRiau.com- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan penggeledahan di OPD Pekanbaru, menyusul terjaringnya Pj Walikota, Sekda dan Plt Kabag Umum Pemko Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Kali ini, Selasa (10/12/2024), melakukan penggeledahan terhadap beberapa kantor Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, yaitu di Dinas Perhubungan (Dishub) dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Penggeledahan dilakukan KPK dimulai sekitar pukul 11.00 WIB.
Tak hanya itu, KPK juga sekaligus membawa Kepala Dishub Pekanbaru Yuliarso. Yuliarso tampak keluar dari gedung bersama KPK dan ikut masuk ke dalam mobil yang digunakan KPK.
Ada 4 mobil KPK yang keluar berbarengan setelah melakukan penggeledahan di Kantor Dishub Lantai 1 dan 5 Gedung Belah Bubung.
Meski begitu, melansir cakaplah.com, ruangan kantor Dishub Pekanbaru tampak tidak ada penyegelan oleh KPK. Para pegawai tampak bekerja seperti biasa usai penggeledahan.
Sementara di Kantor Badan Kesbangpol Pekanbaru, para pegawai masih menunggu di Lantai 3 Gedung Limas Kajang.
Di lantai bawah, Satpol PP diperbantukan untuk menjaga agar tidak ada pihak lain yang naik ke lantai 3 atau ke kantor Badan Kesbangpol.
Seperti diketahui, KPK menangkap beberapa orang dalam operasi Senin (2/12/2024) malam. 3 di antaranya yakni eks Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, Sekdako Indra Pomi Nasution dan Plt Kabag Umum Novin Karmila.
Saat ini ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan oleh KPK untuk proses penyidikan lebih lanjut atas kasus dugaan korupsi pengelolaan anggaran tahun 2024/2025.
Sementara Kadishub Yuliarso, beberapa waktu lalu, menegaskan siap memberi keterangan jika diperlukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu ia sampaikan menanggapi adanya dugaan aliran dana sebesar Rp150 juta dari Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution yang kini terjerat kasus dugaan pemotongan anggaran atas uang Ganti Uang (GU) di Bagian Umum.***

