PEKANBARU, AmiraRiau.com- Pada Ahad, 8/12/2024 atau 6 Jumadil Akhir 1446 H, Dewan Masjid Indonesia (DMI) kota Pekanbaru melaksanaka program kerjanya Gerakan Subuh di Masjid, acara kali ini dilaksanakan di masjid Nur Artha, Jalan Swakarya, Komplek perumahan Mutiara Permai, Tuah Madani, Pekanbaru dimulai pukul 04.50 WIB dengan diawali sholat subuh berjamaah.
Menurut ustadz Aswan Amir selaku Takmir masjid Nur Artha, mengungkapkan bahwa masjidnya telah bergabung dengan DMI sejak 4 tahun lalu. "4 tahun lalu kita sudah bergabung dengan DMI, program khatib Jumat dan kegiatan Ramadhan disupport juga oleh DMI dan terahir kali kita dibantu pengadaan CCTV oleh DMI, terima kasih atas kunjungan program GSM ke 291 di masjid kami," ungkap ustadz Aswan Amir.
Dalam sambutan lainnya, ustadz Effendi selaku sekretaris umum pengurus daerah DMI kota Pekanbaru menegaskan program GSM ini. "Gerakan Subuh di Masjid kita giatkan, tiap Sabtu dan Ahad, karena kekuatan umat islam akan tampak waktu sholat subuh, kita miris karena waktu sholat subuh di masjid-masjid Pekanbaru sedikit jamaah yang datang, jauh dari jumlah muslimin yang ada." tandas ustadz Effendi
Dalam Tausiah singkatnya, ustadz Suhendra menerangkan tentang keutamaan subuh berjamaah. "Dengan sholat subuh berjamaah kita bisa menilai dan membedakan umat Islam, antara yang benar-benar mukmin dan yang munafik, karena sholat subuh berjamaah tantangannya luar biasa, kalau kita mau lihat kuatnya orang Islam, lihatlah di masjid, kalau jamaah subuh di masjidnya melebihi sholat Jumat, Islam akan kuat, tidak terpecah belah dan saling menjatuhkan seperti saat ini." tutur Ustadz Suhendra. Beliau menambahkan juga tentang pahala subuh berjamaah. "Pahala subuh berjamaah sangatlah luar biasa, 2 rokaat sebelum subuh saja Allah menjanjikan pahala yang lebih baik daripada dunia dan seisinya. Allah tidak melihat dari taqwa seseorang, tapi dari cara meningkatkan kadar taqwa yang Allah nilai."
Diahir tausyiahnya, ustadz Suhendra memotivasi untuk memakmurkan masjid. "Makmurkanlah masjid dulu, niscaya nanti masjid akan memakmurkan jamaahnya. Jangan disimpan uang masjid, habiskanlah untuk kemaslahatan umat muslim disekitar masjid, niscaya akan berkembang, karena itu uang hak umat, dzolim jika pengurus masjid hanya menyimpan saja tanpa memberikan manfaat. Contoh kita bisa dilihat di masjid Jogokaryan, Yogyakarta, yang tidak pernah mensisakan kas masjid, ahirnya berkembang pesat dan bisa menghidupi umat, karena pada dasarnya masjid adalah tempat untuk semua urusan umat muslim," tutup ustadz Suhendra.
Di ahir kegiatan, ustadz Mahadi memberikan kuis untuk anak-anak yang datang dengan hadiah uang saku, dilanjut dengan sarapan bersama dan diahiri dengan pembagian sayur mayur dari DMI ke ibu-ibu jamah masjid Nur Artha.***
Penulis: MH Haikal, Editor: Isman