PEKANBARU (AmiraRiau.com) – Guna mengantisipasi risiko penularan Covid-19, sejumlah restoran di Pekanbaru tidak lagi menyediakan buku daftar menu yang kerap di gunakan untuk memesan makanan. Buku daftar menu oleh pengelola restoran diubah dengan digital.
Untuk memilih daftar menu makanan yang akan dipesan, custumer tidak lagi disodori buku menu. Pengunjung diminta langsung mengscan barcode secara digital yang ada meja penyajian.
Salah satu restoran yang menerapkan menu digital adalah Imperial Kitchen Dimsum Living World Pekanbaru. Sejak pandemi merebak di Pekanbaru, pengelolah sudah tidak lagi menggunakan buku menu. Pengelola restoran menganti pemesanan manual menjadi pesanan digital,
Caranya cukup mudah pengunjung cukup mengscan barcode menu yang di siapkan oleh restoran menggunakan ponsel pribadi ,dan seketika menu restoran akan muncul di layar ponsel, setelah itu pengunjung bebas untuk memilih menu yang di sediakan dengan mengecek menu terdapat di layar ponsel.
Salah seorang pelayan restoran menyebutkan, menu digital ini di buat untuk memudahkan pengunjung memesan makanan tanpa harus bersetuhan fisik dengan buku menu.
Pengantian buku menu ke digital di lakukan karena tingginnya resiko penularan virus korona jika buku menu di sentuh oleh banyak pengunjun dan pelayan restoran.
Selain menu digital, restoran juga menerapkan sosial dan physical distance dengan membatasi jumlah pengunjung, satu meja yang sebelumnya di isi 4 orang kini di batasi untuk 2 orang saja, karyawan resto juga di wajibkan menggunakan masker, faceshiel dan kaos tangan untuk keamanan.
Daftar menu digital juga diterapkan di Rumah Makan Kampung Kecil, Jalan Sudirman Pekanbaru. Di rumah makan yang menyediakan saung-saung ini, kepada pengunjung yang datang juga diterapkan protokol kesehatan. Ketika ingin masuk ke areal restoran, pengunjung diminta mencuci tangan dengan sabun di westafel yang telah disediakan. Seluruh pramusaji juga mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan sarung tangan.
Salah seorang pengunjung Imperial Kitchen Dimsum, Novita mengaku agak kesulitan memesan makanan lewat digital. “Menurut saya agak ribet, kurang praktis. Tapi memang lebih aman. Karena kalau pakai buku menu kan sudah dipegang-pegang sama pengunjung lainnya,” kata wargaTampan ini.

