Mensesneg RI: Ada Permohonan Mentan Syahrul Yasin Limpo Menghadap Presiden

Mensesneg RI: Ada Permohonan Mentan Syahrul Yasin Limpo Menghadap Presiden

JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno memberikan penjelasan soal kabar pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Menurut Pratikno, sebelumnya memang ada permohonan dari pihak Mentan Syahrul untuk bertemu Presiden Jokowi pada Kamis (5/10/2023) hari ini.

Namun, perihal pembahasan dalam pertemuan tidak disampaikan. "Kemarin malam ada permohonan Pak SYL (Syahrul) menghadap Bapak Presiden. Perihalnya tidak disampaikan," ujar Pratikno saat dilansir Kompas.com, Kamis sore.

"Sudah direncanakan akan diterima Mensesneg hari ini, tetapi waktunya belum sesuai. Belum ada pertemuan," katanya lagi.

Saat ditanya lebih lanjut apakah pertemuan dijadwal ulang, Pratikno belum memberikan jawaban hingga berita ini ditulis. Sementara itu, wartawan Istana Kepresidenan masih menanti kedatangan Mentan Syahrul Yasin Limpo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Seperti diketahui, saat ini Mentan Syahrul Yasin Limpo sedang menjadi sorotan publik.

Salah satunya karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang mengusut tiga klaster dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Ketiganya adalah dugaan pemerasan dalam jabatan, gratifikasi, dan tindak pidana pencucian uang. KPK juga telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pemaksaan dalam jabatan di Kementan. Namun, lembaga antirasuah itu belum mau mengungkap identitasnya.

Selain itu, penyidik telah menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo dan kantor Kementan pada pekan lalu untuk mengumpulkan barang bukti dalam kasus ini. Dari penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo, penyidik KPK mendapati uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing. Penyidik juga menemukan 12 pucuk senjata api.

Sementara itu, saat rumah dan kantornya digeledah, Mentan Syahrul sedang berada di luar negeri. Keberadaannya di luar negeri tersebut dalam rangka kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol untuk menghadiri acara badan pangan dunia (FAO). Setelahnya, Mentan Syahrul dikabarkan hilang kontak setelah terakhir diketahui bersama pegawai Kementan di Spanyol. Usai menjadi pemberitaan karena kabar hilang kontak tersebut, Nasdem selaku partai yang menaungi Menteri Syahrul memberikan keterangan bahwa tokoh asal Sulawesi Selatan itu sedang berobat di luar negeri.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa Syahrul Yasin Limpo sudah berstatus tersangka. Kemudian, pada Rabu (4/10/2023) Syahrul tiba di Bandara Soekarno-Hatta dan langsung menuju ke Kantor DPP Nasdem di Jakarta Pusat. Pada Kamis, Syahrul hadir di Kantor Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan dan berada di sana sekitar dua jam. Saat akan meninggalkan kantornya, Syahrul sempat merespons soal isu pengunduran diri dari jabatan sebagai menteri.

Menurut Syahrul, ia saat ini akan menyelesaikan sejumlah proses terlebih dulu. Setelahnya, ia berjanji akan memberikan penjelasan di saat yang tepat. Setelah memberikan sedikit keterangan pada awak media, Syahrul Yasin Limpo menuju ke Kantor Polda Metro Jaya. Belum diketahui tujuan kedatangan Syahrul ke Polda Metro Jaya.

Namun, telah beredar surat polisi yang menunjukkan bahwa Ditreskrimsus Polda Metro Jaya memanggil sopir beserta ajudannya terkait dugaan pemerasan yang dilakukan Ketua KPK Firli Bahuri. Surat panggilan ini diketahui bernomor Nomor:B/10 339 MII/RES.3.3./2023/Ditreskrimsus. Pemeriksaan ini dijadwalkan pada 28 Agustus oleh Polda Metro Jaya.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index