PPATK: 2,1 Juta Orang Miskin Indonesia Bermain Judi Online, Uang Ratusan Triliun Mengalir ke Negara Tetangga

PPATK: 2,1 Juta Orang Miskin Indonesia Bermain Judi Online, Uang Ratusan Triliun Mengalir ke Negara Tetangga

JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat, sebanyak 2,1 juta orang miskin Indonesia bermain judi online dengan taruhan Rp 100.000 ke bawah.

Pelakunya mayoritas berasal dari golongan berpenghasilan rendah seperti buruh, petani, dan ibu rumah tangga, bahkan mahasiswa.

PPATK juga menyebutkan, terhitung sejak tahun 2017-2022 ada 156 juta transaksi senilai Rp 190 triliun yang dianalisis dari 887 jaringan bandar judi online.

”Sampai pertengahan 2023 sudah terakumulasi hingga Rp 200 triliun,” kata Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah, dikutip dari Kompas.id (28/9/2023).

Lantas, ke mana larinya ratusan triliun uang judi online itu dan apa dampaknya jika uang ratusan triliun yang seharusnya berputar di masyarakat, tetapi justru lari ke judi online?

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, perputaran uang dari transaksi judi online mencapai hampir triliunan rupiah per hari.

Sementara PPATK melaporkan, nominal transaksi atas dugaan judi daring pada 2022 sebesar Rp 69 triliun dari 69,86 juta transaksi.

PPATK juga mengungkapkan, ratusan triliun uang judi online lari ke sejumlah negara di luar negeri per tahunnya.

Dikutip dari Kompas.com (23/8/2022), Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, dari pantauan PPATK, aliran dana judi online mengalir ke Asia Tenggara seperti Thailand, Kamboja, dan Filipina.

"Untuk itu PPATK telah berkoordinasi dengan lembaga intelijen keuangan di negara tersebut," kata Ivan, Senin (22/8/2022).

Selain ke beberapa negara itu, aliran dana terindikasi judi online ini pun diduga mengalir hingga ke negara tax haven.***

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index