Oleh: Zufra Irwan - Pekanbaru/Riau
MENAPAKAN basis bisnis di Bumi Melayu Riau pada awal tahun 1990-an, bersama group perusahaan yakni PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) membuat APRIL (Asia Pacific Resources International Limited) memiliki cerita sukses yang amat panjang, kuat dan mendalam. Menjadi produsen nomor wahid di dunia pada bidang industri pulp dan kertas, tetapi skala prioritas perusahaan maju bersama masyarakat sampai ke ceruk-ceruk desa menjadi sesuatu yang tidak pernah diabaikan.
Secara keseluruhan, group perusahaan RGE (Royal Golden Eagle) yang didirikan oleh konglomerat Sukamto Tanoto pada tahun 1973 ini, telah mencatat keberhasilan dalam menjalankan bisnis pulp dan kertas dengan bukti kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat yang ditunjukkan melalui program Restorasi Ekosistem dengan beragam penghargaan yang diterimanya, lokal sampai internasional.
APRIL Group, nama ini tidak asing bagi masyarakat Riau. Perusahaan ini memiliki cerita sukses yang kuat pada industri pulp dan kertas, khususnya dalam hal restorasi lingkungan jangka panjang. Bahkan, telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam pelestarian hutan gambut melalui program Restorasi Ekosistem Riau (RER). Selain itu, APRIL dikenal dengan kertas Paper One-nya yang telah diekspor ke berbagai negara dunia.
Menjadi sebuah komitmen jangka panjang untuk memberikan dampak positif bagi iklim, alam, dan masyarakat pada tahun 2030 melalui inisiatif seperti panel surya, bus listrik, dan penggunaan bahan kimia berkelanjutan, itu memang tekad perusahaan ini, ini yang selalu dikampnyekannya.
Sedangkan untuk pasaran produknya, APRIL menjual pulp dan kertasnya ke berbagai negara di Asia Pasifik, Timur Tengah, Amerika Utara, Uni Eropa, dan Afrika. Salah satu produk unggulannya adalah, PaperOne, yang dipasarkan ke lebih dari 70 negara di seluruh dunia, sehingga sangat pantas perusahaan menjadikan produknya menjadi nomor satu di dunia.

Direktur PT RAPP, Mulia Nauli
Direktur PT RAPP, Mulia Nauli dalam berbagai kesempatan kepada wartawan di Pangakalan Kerinci, Riau markasnya anak perusahaan APRIL itu mengatakan, melalui inisiatif program APRIL2030, adalah salah satu bentuk rasa memiliki terhadap lingkungan dan alam. Perusahaannya, katanya berkomitmen untuk mencapai nol kehilangan hutan konservasi, meningkatkan produktivitas serat tanaman hingga 50%, dan mengurangi emisi karbon secara signifikan. Mereka juga mengalokasikan dana dari hasil produksi untuk mendukung konservasi dan restorasi hutan secara nyata.
Dikutip dari jurnal-Aprilasia.com, Mulia menyebutkan, wujud komitmen nyata dalam menjaga kelestarian hutan di Riau, APRIL mengalokasikan dana sebesar USD 1 untuk konservasi setiap ton kayu yang diproduksi. Pada tahun 2023, inisiatif ini menghasilkan USD 16 juta untuk mendukung proyek konservasi, termasuk restorasi ekosistem gambut.
APRIL juga berkolaborasi dengan Organisasi Internasional seperti Flora & Fauna International (FFI) dan The Nature Conservancy untuk meningkatkan efektivitas program restorasi dan konservasi.
Visi APRIL 2030
‘’Melalui berbagai inisiatif yang berfokus pada kelestarian alam, lingkungan, sosial, dan ekonomi. Visi keberlanjutan itu disebut APRIL2030, mencakup empat pilar utama yakni Climate Positive (Mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan), Thriving Landscapes (Melindungi dan memulihkan ekosistem hutan serta meningkatkan keanekaragaman hayati), Inclusive Progress (Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui pendidikan dan pengembangan ekonomi), dan Sustainable Growth (Mengembangkan bisnis dengan prinsip keberlanjutan dan inovasi),’’ tutur Mulia.
Dalam upaya memperkuat masa depan berkelanjutan, APRIL menerapkan Sustainable Forest Management Policy(SFMP) 2.0, yang memastikan semua bahan baku berasal dari sumber yang bertanggung jawab. Mereka berkomitmen tidak melakukan deforestasi, hanya menggunakan kayu HTI.
APRIL juga menjalankan program Restorasi Ekosistem Riau (RER) untuk melindungi dan memulihkan lebih dari 150.000 hektar hutan gambut di Riau. Program ini berkontribusi pada konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistem. Secara nyata, berkomitmen mengurangi intensitas emisi karbon produk mereka sebesar 25% dan memastikan bahwa 90% kebutuhan energi pabrik berasal dari sumber energi terbarukan.
“APRIL2030 merupakan komitmen untuk memberikan dampak positif pada iklim, alam dan masyarakat, dengan tetap menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan senantiasa keberlanjutan. Mewujudkan nol emisi karbon, bersih dari pemanfaatan lahan, berbagai capaian hasil yang terukur nyata di bidang lingkungan, dan nol kemiskinan ekstrem pada masyarakat di sekitar wilayah operasional kami, sembari melakukan upaya transformasi perusahaan demi mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Mulia dalam pertemuan dengan sejumlah media.
Mulia mengakui pihaknya tahu persis pemerintah telah menetapkan target komposisi Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) dalam bauran energi menjadi sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050.
“APRIL2030 mendukung upaya mewujudkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs di tingkat nasional, utamanya di tingkat desa di Provinsi Riau, yang merupakan wilayah operasional kami. Ini disusun berdasarkan komitmen yang termuat dalam Kebijakan Manajemen Hutan Berkelanjutan serta kemajuan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut yang berhasil diraih dalam lima tahun ini,” paparnya
Pusat Pembibitan
APRIL2030 adalah sebuah visi perusahaan multinasional yang merupakan produsen terkemuka serat terbarukan dan produk berbasis bio, mengelola HTI dan menjalankan kegiatan manufaktur yang berpusat di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau. Banyak hal yang dibenahi dan dilakukan sebagai korporasi terkemuka. Salah satunya pemanfaatan atau penggunaan Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET).
Dalam upaya mewujudkan visi perusahaan, sekaligus mendukung pemerintah, transisi energi gencar dilakukan, bahkan dalam beberapa tahun terakhir di semua lini bisnis APRIL Grup. Manajemen menunjukkan komitmen mendukung penuh pemerintah untuk memperluas akses terhadap teknologi yang terjangkau dan bersih guna mendorong pemulihan ekonomi berkelanjutan dan lebih hijau.
Untuk merealisasikan komitmen itu, APRIL memiliki Pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D) juga memiliki lab bio-molekular yang mendukung pemilihan tanaman dengan sifat tumbuh cepat dan serat yang baik, serta materi genetik yang resisten, untuk menghasilkan bibit yang unggul.

Manajer Public Relation PT RAPP, Budi Firmansyah
Dalam sebuah bincang-bincang, Manajer Public Relation PT RAPP, Budi Firmansyah menyebutkan, perusahaan punya lab yang fungisnya untuk mengidentifikasi hama dan penyakit yang berpengaruh terhadap pembibitan dan perkebunan. ‘’Adanya tempat pembibitan, juga memastikan perbanyakan dari spesies dengan kualitas unggul dengan siklus masa panen setiap lima tahun. Secara berkelanjutan, penanaman akan terus dilakukan setelah panen produksi tiba,” kata Budi.
Pembibitan yang dilakukan RAPP, demikian penjelasan Budi, merupakan kompleks pembibitan tanaman dengan teknologi maju. Nursery yang dikelola PT RAPP, mampu memproduksi hingga ratusan juta bibit pohon Acacia dan Eucalyptus. Berkat kemajuan riset dan pengembangan, setiap bibit pohon mampu memberikan hasil pulp lebih tinggi dengan sifat yang lebih baik, lebih sedikit energi, dan lebih tahan terhadap ancaman hama dan penyakit. Sehingga bibit yang dihasilkan kualitasnya jauh lebih unggul.
“Berdasarkan penelitian para ahli bahwa pembibitan itu untuk meningkatkan kualitas udara di area tempat tinggal, sehingga berefek pada peningkatan kualitas kesehatan dan lingkungan kita, karena menghasilkan oksigen,” katanya,
Serat Jangka Panjang
Sedangkan pemasok serat perusahaan APRIL juga diwajibkan mengikuti standar uji tuntas serta pemantauan kepatuhan, dan mendapatkan jaminan terverifikasi dari pihak ketiga. Selama dalam masa kontrak dengan perusahaan, pemasok pihak ketiga juga terus dimonitor dan dipastikan kepatuhannya terhadap kebijakan dan prosedur perusahaan. Para pemasok juga wajib memperoleh jaminan yang diperbaharui setiap tahunnya dari pihak ketiga yang independen untuk mengukur tingkat kepatuhan mereka terhadap SFMP 2.0, termasuk identifikasi dan pelaporan kebakaran.
Untuk pemasok serat jangka panjang, APRIL menetapkan target peningkatan produktivitas HTI sebesar 50 persen pada 2030. Bahkan, selama tiga tahun terakhir, perusahaan ini telah mencatat produktivitas yang lebih tinggi dari lahan yang sama hingga 29 persen yield serat. Sebagai hasil dari komitmen terhadap penelitian dan pengembangan, lebih dari 60 persen dari total perkebunan perusahaan sekarang berada di titik atas rentang produktivitas. Perbaikan dalam proses produksi konversi kayu telah berhasil mengurangi serat yang dibutuhkan per ton produksi bubur kertas hingga 10 persen.
Setelah proses pemanenan dari pembibitan yang dihasilkan dengan mutu berkualitas tinggi, maka selanjutnya adalah proses produksi. Pemanfaatan EBT dan energi bersih juga sudah dilakukan.
Solar Panel Terbesar
“APRIL melalui unit operasionalnya, PT RAPP juga tengah membangun solar panel berkapasitas hingga 50 MW dan akan menjadi instalasi terbesar yang dilakukan oleh swasta di Indonesia hingga 2030. Saat ini, 11 MW solar panel telah dibangun sebagai sumber energi operasional pabrik. Melalui pembangunan solar panel, kami menargetkan dapat mengaliri kebutuhan energi pabrik sebesar 90 persen dari sumber energi terbarukan. Realisasinya hingga saat ini telah mencapai 87 persen. Pembangunan solar panel yang dilakukan merupakan wujud nyata keterlibatan kami dalam perjalanan menuju Net Zero Emission,” kata Budi.
Berdasarkan data pers relis RAPP beberapa waktu lalu, sejauh ini perusahaan telah memasang panel surya yang memproduksi 1 MW energi di wilayah operasional kami di Pangkalan Kerinci. Langkah ini adalah bagian dari proyek ambisius untuk memasang 20 MW panel surya sebelum tahun 2025. Keunikan lain proyek ini adalah pemanfaatan Landfill sebagai lokasi pemasangan panel surya.
Diakui, sebelum memulai proyek panel surya, APRIL telah memanfaatkan limbah organik dari proses produksi sebagai sumber energi terbarukan yang digunakan kembali dalam proses operasional, memenuhi lebih dari 80 persen kebutuhan listrik di pabrik.
Dipastikan, energi terbarukan (renewable energy) adalah sumber energi yang berasal dari alam dan dapat diperbarui terus menerus tanpa batas. Manfaatnya dapat digunakan di berbagai aktivitas manusia. Oleh karena sifatnya yang minim polutan sehingga jenis sumber tenaga ini lebih aman bagi manusia maupun lingkungan sekitar.
Anderson: Komitmen Berkelanjutan

Managing Director RGE, Anderson Tanoto
Penegasan komitmen perusahaan juga disampaikan Managing Director RGE, Anderson Tanoto, bahwa pembangunan solar panel APRIL adalah contoh nyata bahwa komitmen keberlanjutan terhadap lingkungan dan berjalannya bisnis dapat dilakukan berbarengan.“Solar panel menjadi contoh bahwa bisnis dan lingkungan berada di equation yang sama. Solar panel berdampak baik untuk lingkungan dan juga baik untuk bisnis dan ini merupakan contoh bahwa kita bisa melakukannya di Indonesia,” ujar Anderson.
Sebagai perusahaan yang aktif mengupayakan mitigasi iklim, APRI mendukung pemerintah untuk mencapai net sink pada 2030 dari industri kehutanan atau FOLU (Forest and Other Land Uses) Net Sink dari hulu ke hilir.
Di hulu, komitmen dilakukan lewat konservasi kawasan, perlindungan keanekaragaman hayati, dan menerapkan kebijakan zero tolerance pada deforestasi. Di hilir, beralih pada penggunaan bahan bakar yang terbarukan serta berinvestasi pada produk paper packaging (kemasan kertas) sebagai jawaban atas tingginya permintaan produk kemasan terbarukan dan ramah lingkungan.
Zero Deforestation
Dijelaskan panjang lebar, kebijakan zero deforestation memastikan bahwa semua bahan baku berasal dari hutan tanaman industri yang dikelola secara berkelanjutan. Kebijakan ini berdampak melindungi ekosistem alami dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Program Restorasi Ekosistem Riau (RER) telah mengalokasikan lebih dari USD 47 juta untuk konservasi dan restorasi sejak 2020. Kebijakan ini bertujuan memulihkan ekosistem gambut dan meningkatkan keanekaragaman hayati. APRIL telah memasang 11 MW tenaga surya dan berencana meningkatkan kapasitasnya menjadi 50 MW pada tahun 2030. Program ini merupakan upaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan meningkatkan penggunaan energi bersih.
Anak perusahaan RGE sebuah grup sumber daya global yang berkantor pusat di Singapura ini memang dikenal karena komitmennya terhadap pengelolaan hutan yang berkelanjutan, memiliki fasilitas produksi pulp dan kertas yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan itu, kapasitas produksinya mencapai 4 juta ton pulp dan 1,15 juta ton kertas per tahun. Perusahaan ini menggunakan teknologi canggih untuk memastikan efisiensi dan kualitas produk.
Memastikan bahwa semua bahan baku berasal dari sumber yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Sumber-sumber bahan baku itu berasal dari HTI, pemasok pihak ketiga, dan program restorasi dan konservasi untuk HTI.
APRIL memiliki dan mengelola hutan tanaman industri yang ditanam secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan serat kayu. Jenis pohon yang digunakan biasanya adalah Akasia dan Eucalyptus, yang memiliki siklus pertumbuhan cepat dan cocok untuk produksi pulp.
Perusahaan bubur kertas ini juga bekerja sama dengan pemasok pihak ketiga yang memenuhi standar keberlanjutan dan legalitas. Semua pemasok harus mematuhi kebijakan tidak melakukan deforestasi dan hanya menyediakan kayu dari sumber yang sah.
Sebagai sebuah perusahaan multinasional, perusahaan secara terus-menerus memiliki program restorasi ekosistem dan konservasi hutan untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Mereka berkomitmen tidak menggunakan kayu hutan alam dan hanya mengandalkan sumber yang telah dikelola secara bertanggung jawab.
Memastikan semua bahan baku yang digunakan berasal dari sumber yang legal dan berkelanjutan, serta mengikuti standar internasional seperti UN Global Compact dan International Labour Organization (ILO) fundamental conventions menjadi komitmen yang tidak boleh diabaikan perusahaan.
Berkomitmen, hanya menggunakan serat kayu dari sumber yang bertanggung jawab, termasuk Akasia dan Eucalyptus, yang memiliki siklus pertumbuhan cepat dan cocok untuk produksi pulp. Selain itu, perusahaan menerapkan kebijakan zero deforestation dan memastikan bahwa semua bahan baku berasal dari sumber yang sah dan berkelanjutan.
Dalam upaya menyeimbangkan hal tersebut, APRIL memiliki HTI yang dikelola secara berkelanjutan di Provinsi Riau. Luas HTI yang dimiliki dan dikelola mencapai lebih dari 480.000 hektar. HTI ini ditanami dengan spesies pohonseperti Akasia dan Eucalyptus.
Karena itu, APRILmemiliki komitmen kuat dalam menjaga kelestarian hutan di Riau melalui berbagai inisiatif konservasi dan restorasi. Langkah utama yang mereka lakukan antara lain Restorasi Ekosistem Riau (RER), Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, Program Pencegahan Kebakaran Hutan, Konservasi dan Perlindungan Keanekaragaman Hayati, dan Komitmen APRIL2030.
Hutan Berkelanjutan
Sedangkan Program Restorasi Ekosistem Riau (RER) bertujuan untuk melindungi dan memulihkan ekosistem hutan gambut di Riau. Sejak didirikan pada tahun 2013, RER telah berhasil melindungi lebih dari 150.000 hektar hutan gambut, termasuk di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Program ini juga berkontribusi pada keanekaragaman hayati dengan mengidentifikasi lebih dari 718 spesies flora dan fauna, termasuk spesies yang terancam punah.
Sedangkan Program Pencegahan Kebakaran Hutan (Fire Free Village Program), bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk mencegah kebakaran hutan. Program ini telah berhasil mengurangi jumlah titik api di wilayah restorasi dan sekitarnya.
Perusahaan menyadari bahwa perubahan iklim tidak mengenal batas negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Untuk itu, mereka mendukung dilakukannya penetapan sasaran berbasis sains dan telah ikut menandatangani Science-Based Target Initiative (SBTi) untuk belajar dan berkontribusi pada jejaring ini, khususnya dalam hal pemanfaatan lahan. ‘’Kami juga meyakini bahwa penetapan sasaran di bidang lingkungan yang berbasis sains merupakan satu-satunya cara agar kita dapat melangkah maju dan menjadi yang terdepan dalam konservasi hutan di Indonesia,” kata Anderson Tanoto.
Sebagaimana dikutip dari https://april2030.aprilasia.com/id komitmen merealisasikan program APRIL2030 disampaikan RGE Director Anderson Tanoto, dalam berbagai kesempatan. Sebagai sebuah sikap yang kuat dari perusahaan. “Kami tentu saja berupaya melindungi kesehatan dan kesejahteraan pegawai dan masyarakat di sekitar. Kami juga percaya bahwa sangatlah penting untuk menjaga arah usaha ke depan dan memelihara visi jangka panjang dalam hal keberlanjutan, di dalamnya pastilah program hutan bekelanjutan, dengan seluruh sektor terkait,” ujarnya.
Investasi berkelanjutan dalam iklim, alam, dan pembangunan sosial, ekonomi, demikian menurut Anderson, justru semakin penting bila ingin mencapai pemulihan yang kuat. Situasi yang dihadapi saat ini memang berat dan penuh tantangan, akan tetapi masih ada peluang yang dapat dimanfaatkan untuk bertransformasi demi mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Nol Emisi Karbon
“APRIL Group, bersama dengan para pemegang saham, manajemen, dan pegawai perusahaan telah mengumumkan komitmen APRIL2030. Komitmen ini dijabarkan dalam sejumlah aksi untuk memberikan dampak positif pada iklim, alam, dan masyarakat dengan tetap tumbuh sebagai penghasil serat terbarukan serta produk berbasis pulp, yang senantiasa memperhatikan aspek keberlanjutan,’’ ujarnya.
Tekad APRIL, di tahun 2030 akan dapat mencapai nol emisi karbon bersih dari penggunaan lahan dan mengurangi emisi karbon dalam proses produksi, mencapai perbaikan yang terukur nyata di bidang lingkungan,’’Menghapus kemiskinan ekstrim pada masyarakat di sekitar wilayah operasional kami, sembari melakukan upaya transformasi bisnis demi mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” tukasnya.
Dalam siaran persnya beberapa waktu lalu, APRIL memastikan bahwa APRIL2030 mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di tingkat nasional serta regional di Provinsi Riau dimana beroperasi. Visi keberlanjutan suatu perusahaan tidak akan dapat dicapai tanpa keterlibatan masyarakat. Sebagai perusahaan yang beroperasi di negara berkembang, tanggung jawab untuk menjalankan usaha secara berkelanjutan sambil tetap mendorong kemajuan bagi masyarakat menjadi semakin penting.
‘’Program ini dikembangkan berlandaskan komitmen yang dimuat dalam Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan, serta kemajuan dalam pelaksanaan kebijakan tersebut yang berhasil diraih dalam lima tahun ini. Perusahaan akan terus memegang teguh pada komitmen tersebut, di bawah pengawasan dan arahan independen dari Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC / Stakeholder Advisory Committee), serta dengan masukan ilmiah dari Kelompok Kerja Ahli Gambut Independen (IPEWG/Independent Peat Expert Working Group),’’ paparnya.
Disebutkan, group perusahaan ini akan terus memperluas komitmen hingga mencapai nol emisi karbon bersih dari penggunaan lahan, mengurangi 25 persen intensitas emisi karbon produk, memenuhi sebagian besar kebutuhan energi dari sumber terbarukan dan lebih bersih, memperkuat perlindungan, konservasi, dan restorasi alam melalui pendekatan produksi dan proteksi, dengan menjamin tersedianya dana jutaan dolar per tahun untuk kepentingan lingkungan.
‘’Lalu memastikan tidak ada kawasan lindung yang hilang (zero net loss), sekaligus mencapai hasil yang terukur dalam keanekaragaman hayati dan manfaat ekosistem lainnya, menghapus kemiskinan ekstrim pada masyarakat di sekitar wilayah operasional kami, meningkatkan kualitas pendidikan, memperbaiki akses pada layanan kesehatan dasar, serta mendorong kesetaraan peluang bagi perempuan,” ujarnya.
Komitmen APRIL2030, dengan serangkaian program turunan dan lanjutannya, memang secara gigih dikampanyekan group APRIL, ini karena hanya tinggal lima tahun jelang 2030. Sehingga mengingatkan semua pemangku kepetntingan tentang program APRIL2030, dilakukan untuk memenuhi tantangan yang terdiri dari empat komitmen dengan 18 target – Climate Positive (Iklim Positif), Thriving Landscape (Lanskap yang Berkembang), Inclusive Progress (Kemajuan Inklusif), dan Sustainable Growth (Pertumbuhan yang Berkelanjutan).

Deputy Head of Corporate Communications RAPP Disra Alldrick
Deputy Head of Corporate Communications RAPP Disra Alldrick yang sering berinteraksi dengan kalangan media di Riau, tidak pernah bosan menyinggung dan membahas program ini. Dikutip, darim jurnal perusahaan ini, Disra mengatakan, sebagian pendapatan dari hutan tanaman industri kami digunakan untuk upaya restorasi dan konservasi hutan.’’Kami sudah memulainya dalam beberapa tahun terakhir. Dalam waktu lima tahun lagi kami akan wujudkan APRIL2030, sebagaimana komitmen kami dan tentunya butuh dukungan banyak pihak,” kata Disra.
Program keberlanjutan ini, digesa tidak mengejar penghargaan atau membangun citra positif semata, akan tetap kebelanjutan untuk semua aspek, hutan, alam, lingkungan, sosial, ekonomi dan badaya.
‘’Pertumbuhan berkelanjutan menjamin kelangsungan penanaman sumber daya yang kami lakukan untuk iklim, alam, dan masyarakat dan lingkungan. Upaya ini akan dilakukan dengan membuat perusahaan kami menjadi lebih produktif, lebih terdiversifikasi, dan lebih sirkuler sebagai bagian dari produksi yang bertanggung jawab. Sebagai bagian dari upaya tersebut, kami akan meningkatkan efisiensi penggunaan bahan/materi serta pengambilan kembali bahan-bahan kimia melalui pengolahan dengan pemakaian air yang lebih sedikit per ton produk, serta mengurangi limbah padat. Salah satu sasaran utama ialah pemanfaatan kemajuan teknologi untuk memenuhi pasokan serat dari limbah tekstil. Intinya, perusahaan akan maju dan terus berkembang bersama masyarakat dan lingkungan,’’ papar Disra.
Komitmen mengurangi sampah plastik dan sejenisnya, dan menggunakan bahan atau barang yang membuat sampah menjadi banyak sudah dilakukan adalah bagian penting dari APRIL 2030.’’ Minuman yang disediakan pada tamu tidak lagi menggunakan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang membuat sampah yang dihasilkan sebagai sampah rumah tangga, menghindari kantong plastik sekali pakai dengan menempatkan tong sampah di berbagai titik serta menggunakan kembali barang-barang yang bisa digunakan kembali, termasuk pemakaian gelas untuk air minum saat makan,’’ kata Disra.
“Memilah sampah ke dalam kelompok sampah yang dapat terurai dan sampah tidak dapat terurai merupakan strategi efektif. Kemudian memisahkan sampah basah dari sampah kering, sekaligus mengelola sampah secara lebih bijak, merupakan bukti nyata dari kami untuk mewujudkan APRIL2030,” kata Disra Alldrick.
Kampanye pengurangan produk berbahan plastik mulai dilakukan perusahaan sejak Juli 2018. Fokus kampanye tersebut bukan untuk mengeliminasi seluruh produk berbahan plastik melainkan secara signifikan dapat mengurangi penggunaan plastik di Kompleks RAPP.
“Sudah lebih tujuh tahun lebih larangan penggunaan minuman yang berplastik tidak diperbolehkan lagi di Hotel Unigraha. Tujuannya untuk mengkampanyekan sekaligus sosialisasi tidak boleh lagi menggunakan berbahan plastik, apalagi yang sekali pakai,” tuturnya.
Pihaknya secara terus menerus berkampanye termasuk ke luar Kompleks RAPP, misalnya di Kota Kerinci. Langkah APRIL meminimalkan penggunaan plastik mencerminkan prinsip bisnis RGE, yakni Baik bagi Masyarakat, Baik bagi Negara, Baik bagi Iklim, Baik bagi Pelanggan dan pada akhirnya Baik bagi Perusahaan. Hal ini juga mendukung komitmen Indonesia untuk membantu mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Program lingkungan yang sehat dan alami tanpa sampah palstik ini memang sudah banyak dikaui oleh warga tempatan. Misalnya, Afrizal (48) warga Kota Pangkalan Kerinci.“Pendapat saya sebagai warga Kecamatan Pangkalan Kerinci, kalau untuk energi bersihnya, menurut saya ramah lingkungan, enggak terlalu membuat populasi lingkungan kotor, karena saya tinggal tidak jauh dari PT RAPP itu sendiri,” katanya.
Begitu juga untuk peningkatan perekonomian, diakui keberadaan RAPP juga menumbuhkan perekonomian yang berkelanjutan bagi warga maupun karyawan. “Kalu untuk ekonomi, RAPP sangat membantu orang lokal maupun orang yang merantau, saya selalu melihat banyak karyawan yang bekerja di RAPP berarti sangat membantu ekonomi warga lokal maupun perantauan,” ujarnya.
Semoga APRIL Group selalu dan senantiasa semakin membuktikan seluruh jaringan bisnis, terutama yang berada di bawah RGE Group dan seluruh mata rantai produknya memenuhi satandar dunia dan memang menjadi kelas dunia. Kegigihan APRIL menjadikan seluruh produknya berstandar internasional semoga selalu berbarengan, seiring dan sama-sama kuat tekadnya memajukan lingkungan,sosial, alam secara kelanjutan dari seluruh aspek dan mat-rantai produksi dan sumber produksi, sehingga masyarakat, sosial dan buadayanya tetap terjaga maju dan berkembang sampai ke ceruk-ceruk desa, tidak hanya sekitar wilayah operasinya, akan tetapi seluruh mata-rantai produksinya dari berbagai aspek. (***)