PEKANBARU, AmiraRiau.com- Kisruh kerja sama operasional (KSO) perkebunan kelapa sawit di bawah naungan BUMN PT. Agrinas Palma Nusantara kian memanas. Ketua Elang 3 Hambalang Provinsi Riau, Pebrian Winaldi, secara terbuka meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan langsung untuk mengevaluasi, bahkan mencopot Wakil Direktur Utama (Wadirut) PT. Agrinas.
Desakan ini muncul dari dugaan kuat bahwa pejabat Agrinas berpihak pada kelompok mafia dan cukong sawit yang sebelumnya telah ditertibkan oleh Satgas.
“Kami melihat jelas ada keberpihakan pejabat di tubuh Agrinas terhadap para cukong dan mafia yang sebelumnya sudah ditertibkan Satgas. Ini sangat berbahaya karena mengkhianati semangat kemitraan dan keadilan bagi rakyat,” kata Pebrian.
Pebrian Winaldi menuding Wadirut Agrinas diduga terlibat langsung dalam penentuan dan penerbitan sejumlah berkas KSO tanpa prosedur yang sah.
Berkas-berkas KSO disebut dibawa langsung oleh pejabat tersebut tanpa koordinasi dengan ketua pokja yang seharusnya memiliki kewenangan resmi.
"Kalau ini benar, artinya sistem di Agrinas sudah dibajak dari dalam. Presiden harus tegas copot pejabat yang bermain dengan mafia sawit!” tegas Pebrian.
Elang 3 Hambalang juga menyoroti adanya dugaan kebocoran dana hasil KSO. Dari 76 lokasi KSO, hanya belasan yang dilaporkan benar-benar menyetor 40 persen hasil ke PT. Agrinas Palma Nusantara.
Kondisi ini menimbulkan dugaan kuat adanya kebocoran dana dan penyalahgunaan kewenangan di tingkat atas Agrinas, karena setoran dari mayoritas KSO tidak jelas arah alirannya.
Pebrian menegaskan akan terus mengawal kasus ini dan mendesak agar perusahaan plat merah tidak dikendalikan oleh "tangan-tangan cukong dan mafia yang merusak sistem."
Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT. Agrinas Palma Nusantara belum memberikan pernyataan resmi terkait tudingan serius tersebut. Namun, tekanan publik semakin besar untuk segera dilakukannya audit menyeluruh terhadap kinerja pejabat Agrinas.***
Penulis: Ali Akbar