
Pekanbaru (AmiraRiau.com) – Rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-237 di tahun 2021 kembali dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Sama dengan peringatan Hari Jadi tahun sebelumnya, tahun ini rangkaian kegiatan menyemarakkan peringatan hari jadi juga dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat. Puncak peringatan Hari Jadi Pekanbaru ke-237 digelar dalam sidang paripurna DPRD Pekanbaru, Rabu (23/6/2021).
Rapat ini sendiri berlangsung sesuai dengan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 dengan undangan peserta terbatas dan juga diikuti secara virtual. Rapat paripurna istimewa ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Pekanbaru Hamdani didampingi oleh Wakil Ketua Ginda Burnama, Tengku Azwendi Fajri dan Ir Nofrizal.
Sementara itu Walikota Pekanbaru Firdaus, Wakil Walikota Ayat Cahyadi, Kapolresta
Pekanbaru Nandang Mu’min Wijaya mengikuti rapat paripurna ini di Komplek Perkantoran Tenayan Raya.
Selain itu, anggota DPRD Riau Dapil Kota Pekanbaru seperti Wakil Ketua DPRD Provinsi Riau Agung Nugroho dan Anggota DPRD Provinsi Riau Ade Hartati serta Arnita Sari juga tampak hadir.
Para pimpinan DPRD Pekanbaru periode sebelumnya juga turut hadir. Diantaranya, Ketua DPRD Pekanbaru periode 1999-2004 H Adrian Ali, Ketua DPRD Pekanbaru periode 2004-2009 H.M Teguh Pribadi dan Ketua DPRD Pekanbaru periode 2014-2019 Syahril.
Dalam HUT kali ini, dijadikan momentum refleksi pembangunan dan menggesa Visi dan Misi Kota Pekanbaru. Dengan berbekal gagasan dan ide yang telah mengkristal menjadi sebuah visi, Firdaus-Ayat Cahyadi berhasil memikat hati masyarakat dan menjadi pelayan utama masyarakat Kota Pekanbaru tahun periode 2012-2017 dan dilantik pada tanggal 26 Januari 2012 atas nama Menteri Dalam Negeri oleh Gubernur Riau Rusli Zainal.

Adapun visi dan misi yang diusung adalah Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2012. Tahun- tahun pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan sensing atau membuat potret kota Pekanbaru secara menyeluruh dalam semua aspek.
Ketika itu, didapatkanlah Potret Kota Pekanbaru tahun 2012 yang dikelompokkan dalam 5 aspek, yaitu : Sosial Masyarakat, Ekonomi, Lingkungan, Agama dan Budaya serta Pemerintahan.
Tiga modal utama pembangunan Kota Pekanbaru, yaitu penduduk , luas wilayah, dan strategis. Kota pekanbaru berada di tengah-tengah Provinsi Riau dan Pulau Sumatra serta berdekatan dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Hal ini menjadikan Kota Pekanbaru sebagai simpul lalu lintas dan jalur perdagangan baik domestik maupun macanegara melalui Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Untuk mewujudkan visi dan tujuan pembangunan tersebut, Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru melakukan lima strategi yang disebut dengan PANCA CITA yaitu penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata.
Penyediaan infrastruktur dasar JALITA, yaitu Jalan, Air bersih atau sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi. Pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup, dan green city atau kota ramah lingkungan dan berkelanjutan. Serta pembangunan kawasan perkotaan pekansikawan.
Usai puncak peringatan Hari Jadi Pekanbaru ke-237, Walikota Dr. H. Firdaus ST MT mengatakan pemerintah hanya sebagai pendorong dalam sembuah pembangunan daerah, sedangkan pelaku pembangunan adalah masyarakat itu sendiri. Hal itu dikatakan Walikota Pekanbaru, Dr H Firdaus ST, MT dalam konverensi pers usai puncak perayaan Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-237, Rabu (23/6/2021) di Komplek Perkantoran Tenayan Raya.

Dikatakan, peringatan Hari Jadi Pekanbaru ke-237 tahun ini bertepatan dengan satu dekade kepemimpinan Walikota Pekanbaru Firdaus-Ayat. Tahun ini puncak perayaan mulai dari upacara dan sidang paripurna dilaksanakan secara virtual dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Keberhasilan pembangunan daerah selama ini tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, serta para cendekiawan. Membangun daerah, pemerintah tidak bisa sendiri. Ini peran bersama-sama masyarakat dan pemerintah,” kata Wako kepada wartawan saat ekspose 10 tahun masa kepemimpinannya.
Dalam kesempatan itu Wako juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat. Keberhasilan yang diperoleh dalam membangun Kota Pekanbaru selama masa kepemimpinannya tak lepas dari peran bersama masyarakat, dunia usaha, cendekia.
Menurutnya, peluang Pekanbaru menjadi kota provinsi di Pulau Sumatera akan dapat dicapai bila kerjasama antara umaroh dan ulama. Kemudian selalu bersinergi untuk berjuang bersama untuk merebut peluang dan tantangan yang ada.
“Bagaimana generasi kita mampu membawa negeri ini ke kelas dunia, yang dapat berpeluang menjadi rangking empat dari tujuh negeri maju pada tahun 2040. SDM unggul Indonesia maju. Semoga apa yang kita rencakan ini dapat merebut peluang,” ungkapnya.
Pemerintah, lanjut Wako, hanya sebagai pendorong dalam sebuah pembangunan daerah. Maka dikatakan Firdaus, pelaku pembangunan adalah masyarakat itu sendiri. Di sisi lain, puncak perayaan Hari Jadi Kota Pekanbaru ke-237 berlangsung sukses.
“Alhamdulillah, hari ini kita merayakan hari jadi Pekanbaru. Upacara dan rapat kita lakukan semua virtual. Kita laksanakan sesuai kondisi saat ini,” ujar Firdaus.
Dalam rapat paripurna istimewa Peringatan HUT Kota Pekanbaru ke-237 ini, sudah terlihat titik balik pembangunan Kota Pekanbaru yang begitu pesat.
Dimasa 1 Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat telah terbangun berbagai infrastruktur, diantaranya 1.506 Kilometer Jalan Aspal, Jalan TOL Pekanbaru – Dumai, Jalan Lingkar Outer Ring Road, Fly Over, Jembatan Siak 4, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) serta Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Pekanbaru.
Pada sektor properti, seperti perumahan yang terjangkau oleh masyarakat serta rumah layak huni yang diberikan kepada masyarakat kurang mampu. Berdiri pula pusat perbelanjaan yang megah dan modern. Jumlah hotel yang semula berjumlah 36 unit pada tahun 2012 kini bertambah menjadi 146 unit di tahun 2020 serta pembangunan Kawasan Industri Tenayan (KIT) yang nantinya akan menjadi pusat kegiatan Industri strategis di Kota Pekanbaru dengan kemampuan menyerap sebanyak 5.000 tenaga kerja.
Selain itu juga telah berdiri kawasan pusat perkantoran pemerintah yang megah di Tenayan Raya. Mewujudkan Mal Pelayanan Publik (MPP) dengan layanan terlengkap di Indonesia untuk memudahkan masyarakat dalam mengurus perizinan maupun non perizinan, termasuk pengurusan identitas kependudukan baik secara manual maupun online yang telah menjadi role model pelayanan secara Nasional.
Firdaus-Ayat sangat peduli terhadap kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, hal ini ditandai dengan berdirinya Rumah Sakit Madani yang merupakan milik Pemerintah Kota Pekanbaru dimana belum pernah ada sebelumnya. Selain itu berdiri pula berbagai Rumah Sakit milik swasta serta peningkatan jumlah klinik dan Puskesmas yang sebagian diantaranya naik status menjadi Puskesmas Rawat Inap.
Sektor Pendidikan menjadi perhatian utama bagi mereka, hal ini ditandai dengan pembangunan SMP Madani milik Pemerintah Kota Pekanbaru serta bertambahnya jumlah fasilitas pendidikan baik milik pemerintah maupun swasta, yaitu 4 unit TK Negeri, 94 unit TK Swasta, 9 unit SD Negeri, 48 unit SD Swasta, 8 unit SMP Negeri, 51 unit SMP Swasta, 4 unit SMA Negeri, 6 unit SMA Swasta, 3 unit SMK Negeri, 15 unit SMK Swasta serta sejumlah Perguruan Tinggi.

Pada sektor imtaq dan taqwa, pemerintahaan Firdaus-Ayat telah melakukan pembinaan 99 Masjid sebagai Masjid Paripurna di berbagai tingkatan, adanya insentif untuk para guru MDTA, adanya insentif untuk para Imam Masjid, serta adanya insentif untuk para Ketua RW maupun Ketua RT.
Dimasa 1 Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, PAD dan APBD Kota Pekanbaru berada pada grafik naik secara siginfikan
Dimasa 1 Dekade kepemimpinan Firdaus-Ayat, jumlah nilai investasi yang masuk ke Kota Pekanbaru meningkat pesat setiap tahunnya hingga mencapai 5,191 Triliun (PMA+PMDN) sesudah MPP dan 4,561 Triliun (PMA+PMDN) disaat Pandemi Covid-19 di tahun 2020.
Kota Pekanbarupun berhasil meraih 71 pretasi dan penghargaan, di antaranya Penghargaan Innovative Government Award, Anugerah Meritokrasi dan Penghargaan Pelayanan Prima.
Demikian pula dengan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru yang juga meraih prestasi dan penghargaan yang sangat membanggakan, diantaranya Penghargaan Satya Lencana Karya Bhakti Praja Nugraha dan Penghargaan Pembina Pelayanan Terbaik Tingkat Nasional kepada Walikota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, ST, MT dan Penghargaan Satya Lencana Pembangunan berupa Pin Emas Hari Koperasi Nasional dan Penghargaan PAUD terhadap pengembangan pendidikan anak usia dini kepada Wakil Walikota H. Ayat Cahyadi, S.Si. (ADV/hms/mira)

