Sentil KPU dan Bawaslu, Forum Dosen Unri Keluarkan 5 Maklumat Jaga Marwah Demokrasi Indonesia

Sentil KPU dan Bawaslu, Forum Dosen Unri Keluarkan 5 Maklumat Jaga Marwah Demokrasi Indonesia
Sentil Lemahnya KPU dan Bawaslu, Forum Dosen Unri Keluarkan 5 Maklumat Jaga Marwah Demokrasi Indonesia, Senin (5/2/2024)|

PEKANBARU, AmiraRiau.com - Aksi keprihatinan terhadap kondisi Demokrasi Indonesia tak terbendung lagi, setelah puluhan perguruan tinggi se-Indonesia menyuarakan keprihatian dan pernyataan sikap. Kali ini Forum Dosen Universitas Riau (Unri) Peduli Demokrasi dan Mahasiswa menggelar Maklumat menjaga Marwah Demokrasi Indonesia. Kegiatan dilakukan di Lapangan Open Space Unri pada Senin, (5/2/2024).

Selain diikuti dosen, juga terdapat sejumlah alumni dan anggota Dewan Pakar IKA Unri Muhammad Herwan, sivitas akademika hingga mahasiswa turut bergerak menyerukan rasa keprihatinan terhadap situasi demokrasi di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Kegiatan dimulai dengan melakukan foto bersama terlebih dahulu, kemudian membawakan lagu Indonesia Raya dan membacakan doa. Acara dibawakan oleh Arifudin Suhaimi Ali selaku Dosen Fakultas Pertanian. Ia mengungkapkan keprihatinan dengan kondisi demokrasi yang terjadi saat ini.

“Kita ikut prihatin dengan kondisi nasional, dan kita berharap masih ada waktu untuk memperbaiki sehingga marwah demokrasi masih berada di jalan yang benar,” kata dosen Unri tersebut.

Ketua Presidium Forum Dosen Universitas Riau (Unri) Peduli Demokrasi Dr Junaidi SH, MH. Aksi ini sebagai bentuk panggilan moral sivitas akademika terhadap kondisi Indonesia saat ini yang jauh lebih buruk dari sebelumnya. Untuk itu pihaknya tegaskan kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan Partisan atau mendukung salah satu capres, tindakan ini dilakukan merupakan kepedulian kita terhadap negara dan bangsa Indonesia.

Junaidi yang merupakan Dosen Fakultas Hukum Tata Negara menambahkan bahwa gerakan yang dilakukan adalah sebagai bentuk kepedulian dan kritik terhadap demokrasi NKRI. Ia juga mengungkapkan bahwa adanya praktik penyelenggaraan negara yang menyimpang dari etika moral yang telah digariskan dari UUD 1945.

“Kami berharap KPU dan Bawaslu harap berani menegakkan ketentuan-ketentuan Undang Undang Pemilu, kalau terjadi pelanggaran-pelanggaran Pemilu,” ujarnya.

Junaidi mengungkapkan pelanggaran yang terjadi selama Pemilu, termasuk bantuan sosial atau bansos yang diklaim oleh salah satu kandidat capres.

" Kita tegaskan Pernyataan Sikap ini adalah panggilan moral kita sebagai pendidik generasi bangsa yang prihatin dengan kondisi Indonesia saat ini. Kembali saya tegaskan hal ini tidak ada kaitannya dengan partisan atau pendukung capres, kita murni gerakan moral, Ujar Junaidi.

Setelah dilakukan pembukaan dan doa, kegiatan dilanjutkan dengan Pernyataan Sikap atau Maklumat Forum Dosen Universitas Riau yang langsung dibacakan oleh Prof.Dr.Ir Feliatra, DEA, Selaku Pembina Forum Dosen Universitas Riau.

Prof Feliatra menegaskan, Dinamika politik yang terjadi akhir-akhir ini memunculkan sikap dari berbagai kampus baik dalam bentuk petisi dan lainnya. Hari ini, Unri turut menyampaikan maklumat yang berisikan lima poin.

Pertama, meminta kepada presiden dan semua pejabat pemerintah untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai etika dan moral dalam memimpin kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menjadi panutan dan tauladan rakyat.

Kedua, meminta pemerintah beserta aparatur negara untuk selalu taat pada ketentuan hukum dan berlaku adil dalam menyelenggarakan Pemilu. Sehingga mampu mewujudkan pemilu berintegritas yang hasilnya dipercaya rakyat.

Ketiga, meminta komitmen presiden untuk mewujudkan mewujudkan pemilu yang berlandaskan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, sehingga mampu mewujudkan demokrasi yang bermarwah.

Keempat, Meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk berani menindak segala bentuk pelanggaran pemilu agar terwujudnya pemilu yang berintegritas.

dan kelima , menyatakan civitas akademika Universitas Riau akan selalu berperan aktif menjaga marwah demokrasi Indonesia. Maklumat disampaikan oleh Profesor Feliatra, sekaligus pembina forum dan maklumat demokrasi.

Setelah pembacaan maklumat, kegiatan ditutup dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri.(Ady)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index