MERANTI, AmiraRiau.com- Polres Kepulauan Meranti bekerjasama dengan Perum Bulog menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk membantu menstabilkan harga beras di pasaran. Sebanyak 5 ton beras merek SPHP kemasan 5 kilogram disediakan dan dijual dengan harga Rp65.000 per karung, jauh di bawah harga pasar.
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Aldi Alfa Faroqi, SH, SIK, MH, pada Kamis (14/8/2025) mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan serentak secara nasional sebagai bentuk sinergi antara Polri dan Bulog dalam menjaga ketahanan pangan.
"Melalui GPM ini, masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga terjangkau," ujar AKBP Aldi.
Di Kabupaten Kepulauan Meranti, GPM digelar di dua titik. Sebanyak 2,5 ton atau 500 karung dijual pada Kamis (14/8) pagi di Mapolsek Tebingtinggi, sedangkan 2,5 ton sisanya akan dilaksanakan pada Jumat (15/8/2025) di Mapolsek Tebingtinggi Barat.
Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ratusan warga tampak memadati Mapolsek Tebingtinggi sejak pagi, dan stok 2,5 ton beras habis terjual dalam waktu kurang dari satu jam.
Kapolres menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang tidak kebagian, serta menjelaskan bahwa 300 dari total 500 karung yang dijual telah dibagikan kuponnya sehari sebelumnya kepada sasaran, warga kurang mampu. Kupon tersebut didistribusikan oleh Bhabinkamtibmas dengan alokasi 50 kupon per desa.
"Kami mengimbau masyarakat untuk membeli sesuai kebutuhan, bukan untuk diperjualbelikan kembali," tegasnya.
Acara ini juga dirangkaikan dengan zoom launching Gerakan Pangan Murah Polri dan Bulog secara nasional.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kajari Kepulauan Meranti Ricky Makado SH, MH, Danpos AL Selatpanjang Kapten Laut (E) Saidul Arifin, perwakilan Bulog Cabang Bengkalis Arbi, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Irwandi SP, Plh Kadis Perindustrian dan Perdagangan Miftahulaid SE, serta jajaran perwira dan personel Polres Kepulauan Meranti.
Selain itu, Koordinator BEM se-Riau Faizul, Ketua IMM Muhammad Zami, dan anggota IMM Dina Putriani juga hadir memberikan dukungan.
Faizul mengapresiasi inisiatif tersebut. Menurutnya, GPM adalah langkah positif meski sifatnya masih solusi jangka pendek.
"Untuk jangka panjang, kami berharap ada gudang Bulog di Kepulauan Meranti agar tidak lagi terjadi kelangkaan beras,” ungkapnya.***
Penulis: T. Harzuin