PEKANBARU, AmiraRiau.com - Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (PUPR PKPP) Riau, mendatangkan tim Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) Kementerian PUPR untuk melakukan pengecekan kondisi jembatan Sei Rokan Kiri yang ada di Desa Suka Damai, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul). Setelah melakukan pengecekan, tim akan melakukan kajian hasil pengecekan.
Kepala Dinas PUPR PKPP Riau M Arief Setiawan melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah VI, Rio Andriadi Putra mengatakan, tim dari BGTS baru saja selesai melakukan pemeriksaan terhadap kondisi jembatan Sei Rokan Kiri. Setelah pemeriksaan tersebut, tim akan merumuskan hasilnya terlebih dahulu.
“Pengecekan kondisi jembatan Sei Rokan Kiri sudah selesai oleh tim dari BGTS. Untuk hasil rekomendasinya akan dikeluarkan pekan depan,” katanya, Jumat (29/11/2024).
Meskipun sedang dilakukan pengecekan kondisi jembatan tersebut, sejauh ini pihaknya masih memberlakukan sistem buka tutup. Namun sistem buka tutup dilakukan lebih selektif, yakni yang awalnya kendaraan roda enam masih diperbolehkan melintas, saat ini tidak diperbolehkan lagi.
“Sistem buka tutup di jembatan masih diberlakukan. Tapi lebih selektif lagi, hanya kendaraan roda empat dan roda dua saja yang diperbolehkan melintas,” ujarnya.
Disebutkan Rio, terkait apa langkah selanjutnya yang akan dilakukan pada jembatan Sei Rokan, pihaknya masih menunggu hasil rekomendasi dari tim BGTS. “Untuk apa tindakan selanjutnya yang akan kami lakukan, kami masih menunggu rekomenadasi tim BGTS,” ujarnya.
Untuk diketahui, Jembatan Sungai Rokan dengan panjang sekitar 100 meter yang berada di ruas jalan provinsi Desa Suka Damai, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Sabtu (23/11) pukul 22.00 WIB mengalami kemiringan paska dihantam derasnya terjangan air Sungai Rokan dan tumpukan kayu, akibat tingginya curah hujan yang terjadi.
Jembatan Sei Rokan yang menghubungkan Ujung Batu dan Pasir Pangaraian kini dalam kondisi kritis dan nyaris roboh.
Hal ini diungkapkan oleh Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau, M Arief Setiawan, usai menerima laporan dari UPT Wilayah VI yang sudah meninjau langsung kondisi tiang jembatan yang berusia hampir 40 tahun.
“Petugas dari UPT sudah turun langsung ke bagian bawah jembatan untuk memeriksa tiangnya. Laporan yang kami terima kondisinya memang sangat memprihatinkan,” ujar Arief.
Lebih lanjut Arief menjelaskan bahwa kerusakan pada tiang pilar (pilon) jembatan sulit diukur dengan pasti, namun curah hujan yang terus meningkat di wilayah hulu, Sumatera Barat, memperparah situasi.
Aliran Sungai Rokan semakin deras, menambah tekanan pada tiang jembatan yang sudah miring.
“Jika hujan di Sumbar terus-menerus, debit air Sungai Rokan akan naik, dan arusnya semakin kuat. Dalam kondisi ini, tiang jembatan yang sudah lemah mungkin tidak mampu menahan beban,” tambah Arief.
***
Penulis: MCR, Editor: Alseptri Ady