ASEAN + Papua Nugini

ASEAN + Papua Nugini

Oleh
Hasrul Sani Siregar, MA
Widyaiswara di BPSDM Provinsi Riau/
Alumni Hubungan Antarabangsa IKMAS, UKM, Selangor Malaysia

ADA yang menarik dari pernyataan, Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 di Kualalumpur Malaysia beberapa hari yang lalu (26-27 Mei 2025) yang mengusulkan Papua Nugini untuk bergabung dalam komunitas ASEAN. Pernyataan Prabowo Subianto tersebut disampaikan dalam sesi pertemuan para pemimpin negara-negara anggota ASEAN. Prabowo Subianto menekankan pentingnya memperkuat organisasi ASEAN sebagai organisasi regional di tengah persaingan kekuatan besar global yang semakin ketat. 

Dalam pidatonya di hadapan para pemimpin negara-negara ASEAN lainnya, Prabowo Subianto menyatakan bahwa ASEAN perlu memperluas keanggotaannya untuk menghadapi ketidakpastian geo-politik dan geo-strategis. Oleh sebab itu, Prabowo Subianto mengajukan Papua Nugini sebagai calon anggota baru ASEAN. Papua Nugini sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung ke dalam organisasi ASEAN. Semakin kuat ASEAN, maka akan di dengar suaranya dalam wacana kekuatan-kekuatan besar dunia. 

Pernyataan Probowo Subianto tersebut cukup menarik mengingat negara Timor Leste saja yang dari tahun 2012 sudah mengajukan menjadi anggota ASEAN belum sepenuhnya terwujud menjadi anggota penuh ASEAN. Dalam penutupan KTT ASEAN ke-46 di Kualalumpur, Malaysia, Timor Leste secara penuh akan menjadi anggota ASEAN pada KTT ke-47 di bulan Okober mendatang. Hal tersebut sudah menjadi komitmen negara-negara anggota ASEAN untuk memasukkan Timor Leste menjadi anggota penuh ASEAN yang berarti nantinya ASEAN beranggotakan 11 negara di kawasan Asia Tenggara.

Mengenai Papua Nugini yang akan juga menjadi anggota ASEAN, perlu kajian yang mendalam. Secara geografis Papua Nugini berada di luar kawasan Asia Tenggara, walaupun bertetangga dekat dengan Indonesia di bagian timur (Provinsi Papua). Secara geografis Papua Nugini masuk dalam bagian Australasia yang mencakup negara Australia, Selandia Baru dan beberapa negara di Kepulauan Pasifik. Papua Nugini tergabung ke dalam The Pasific Islands Forum yang mana Australia, Selandia Baru, Fiji, Kiribati, Nauru, Kaledonia Baru, Palau, Kepulauan Salomon dan juga Vanuatu tergabung dalam forum tersebut. Di beberapa tahun yang lalu, Papua Nugini sudah melakukan berbagai usaha mendekati negara-negara anggota ASEAN untuk bergabung ke dalam keanggotaan ASEAN. 

Pada tahun 2009, Papua Nugini mencoba mendekati Presiden Filipina, Gloria Arroyo untuk dapat bergabung dalam ASEAN, namun tidak mendapatkan hasil. Demikian pula pada tahun 2015, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan rekomendasi atau persetujuan untuk bergabungnya Papua Nugini menjadi anggota ASEAN, namun hasilnya sekali lagi belum berhasil. Salah satu faktor yang menjadi kendala adalah faktor geogafis. Faktor geografis menentukan sebagai mana awal terbentuknya ASEAN pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Ketika KTT ASEAN ke-46 tahun 2025 yang berlangsung di Kualalumpur, Malaysia wacana tersebut disuarakan lagi oleh Indonesia melalui Presiden Prabowo Subianto. 

Kerjasama regional ASEAN yang didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand awalnya terdiri dari 5 negara yaitu Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia dan Singapura. Kemudian pada 8 Januari 1984 Brunei Darussalam bergabung ke dalam ASEAN, disusul oleh Vietnam pada 28 Juli 1995 kemudian oleh 2 negara yaitu Laos dan Myanmar (Burma) pada 23 Juli 1997 dan terakhir disusul oleh Kamboja pada 30 April 1999. ASEAN dengan Deklarasi Bangkok awal mulanya adalah bertujuan menyatukan negara-negara anggota melalui usaha bersama dalam memajukan kerjasama ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat dan bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara. Sebagai salah satu negara pendiri ASEAN (founding countries), Indonesia masih dianggap oleh negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya memiliki pengaruh dalam menyatukan negara-negara ASEAN serta dalam hal menjaga stabilitas ekonomi dan politik kawasan regional ASEAN dari pengaruh luar ASEAN.***

#Opini Hasrul Sani Siregar

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index