DLHK Bengkulu Selatan dan BPJN Inventarisasi Tahura Geluguran 18 Ha, Mitigasi Bencana Longsor

DLHK Bengkulu Selatan dan BPJN Inventarisasi Tahura Geluguran 18 Ha, Mitigasi Bencana Longsor
DLHK Bengkulu Selatan melakukan inventarisasi vegetasi dan fauna di areal Taman Hutan Raya (Tahura) Geluguran.

Bengkulu Selatan, AmiraRiau.com- Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) melakukan inventarisasi vegetasi dan fauna di areal Taman Hutan Raya (Tahura) Geluguran. Kegiatan ini mencakup area seluas 18 hektar di Desa Kaju Ajaran dan Air Tenam, Kecamatan Ulu Manna.

Inventarisasi ini merupakan langkah awal rencana kerja sama dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Bengkulu, terkait pelaksanaan program mitigasi bencana di wilayah rawan longsor tersebut.

Kadis DLHK Bengkulu Selatan, melalui Desmantoro, Analis Rehabilitasi dan Konservasi Bidang Kehutanan DLHK Bengkulu Selatan, menjelaskan bahwa tujuan inventarisasi adalah memetakan potensi kawasan yang dapat mendukung proyek infrastruktur jalan nasional, tanpa mengganggu fungsi konservasi hutan.

"Kami bersama BPJN Bengkulu tengah melakukan peninjauan lapangan dan inventarisasi potensi kawasan yang beririsan dengan jalur jalan nasional. Fokusnya adalah mitigasi bencana melalui kegiatan pelebaran jalan dan perlandayan tebing guna mencegah longsor,” ujar Desmantoro.

Dalam prosesnya, tim gabungan dari DLHK, BPJN, TNI dan perangkat Desaa Kaju Ajaran dan Air Tenam meninjau beberapa titik rawan longsor di sepanjang jalan nasional yang melintasi kawasan Tahura Geluguran. Langkah ini diambil untuk memastikan rencana kegiatan dapat berjalan sesuai ketentuan dan tidak menimbulkan kerusakan ekologis.

“Kami tetap mengedepankan prinsip konservasi. Setiap kegiatan fisik yang dilakukan harus berdasarkan kajian lingkungan dan rekomendasi teknis agar keseimbangan ekosistem Tahura tetap terjaga,” tambahnya.

Kerja sama ini juga menjadi bagian dari strategi mitigasi bencana hidrometeorologi yang sering melanda wilayah Bengkulu Selatan. Dengan kondisi topografi yang berbukit dan curah hujan tinggi, pelebaran jalan serta penataan tebing di kawasan Tahura Geluguran diharapkan dapat mengurangi risiko bencana longsor dan meningkatkan keamanan transportasi masyarakat.

Menurutnya, dalam upaya mitigasi bencana atau pencegahan longsor melalui kegiatan pelebaran jalan dan perlandayan tebing di jalur rawan dilakukan dengan memetakan kawasan yang beririsan dengan jalur jalan nasional untuk memastikan rencana kegiatan berjalan sesuai ketentuan.

Tim gabungan yang melibatkan DLHK, BPJN, TNI, serta perangkat Desa Kaju Ajaran dan Air Tenam telah meninjau titik-titik rawan longsor di sepanjang jalan nasional yang melintasi Tahura.

Kerja sama ini menjadi bagian penting dari strategi mitigasi bencana hidrometeorologi yang sering melanda wilayah Bengkulu Selatan. Dengan topografi berbukit dan curah hujan tinggi, penataan tebing sangat krusial.

DLHK menegaskan komitmennya terhadap lingkungan.  “Kami tetap mengedepankan prinsip konservasi. Setiap kegiatan fisik yang dilakukan harus berdasarkan kajian lingkungan dan rekomendasi teknis agar keseimbangan ekosistem Tahura tetap terjaga,” kata Desmantoro.

Pihak BPJN Bengkulu menyambut positif sinergi ini, menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah keselamatan pengguna jalan sambil tetap menjaga kelestarian kawasan konservasi.

“Kami mendukung penuh sinergi ini. Tujuan utamanya adalah keselamatan pengguna jalan sekaligus menjaga kelestarian kawasan konservasi,” ujar perwakilan BPJN Bengkulu.

Inventarisasi kawasan ini akan menjadi dasar penyusunan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemkab Bengkulu Selatan dan BPJN Bengkulu, diharapkan menjadi contoh kolaborasi seimbang antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan.***

Penulis: Erlan S

#Berita Bengkulu

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index