KAMPAR, AmiraRiau.com- Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kampar, Admiral, terkesan lebih memilih bungkam ketika dimintai tanggapan soal keluhan terhadap kinerja oknum kepala sekolah (Kepsek) salah satu SDN di Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar.
Pesan terkirim baik pada hari pertama, yaitu pada Selasa (29/7/2025), lalu dilanjutkan pada hari kedua, Rabu (30/4/2025) , sama sekali tidak ditanggapi.
Hal ini kemudian mendapat tanggapan dari Ilyas, Anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bara Api. Menurutnya, dalam menjalankan tugas, Kabid Ketenagaan Disdikpora Kampar memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidik di Kabupaten Kampar, seperti Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru, termasuk melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Lalu Uji Kompetensi Guru (UKG) guna mengukur dan meningkatkan kompetensi guru. Serta Penilaian Kerja Guru (PKG) untuk mengevaluasi kinerja guru dalam menjalankan tugasnya. Hingga kerjasama dengan Balai Guru Penggerak (BGP) dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Riau untuk peningkatan kompetensi guru, termasuk program guru penggerak.
Namun hal ini juga tidak dicerminkan oleh Kabid kepada Guru, termasuk kepala sekolah. “Kabid Admiral lebih memilih bungkam dalam hal ini sangat kita sayangkan,” tukas Ilyas.
Dikatakan, sikap Kabid Ketenagaan Disdikpora Kampar ini tentu berbanding terbalik dengan apa yang seringkali disampaikannya di berbagai media, bahwa Disdikpora Kampar berupaya agar para guru memiliki wawasan dibidang hukum, yang bertujuan agar guru dapat lebih siap dan profesional dalam menghadapi berbagai situasi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kinerja oknum Kepala sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Kampa, MK, dikeluhkan dewan gurunya akibat sering 'bolos' dan lebih suka mengikuti kegiatan di luar sekolahnya.
Baca Juga > Wow! Oknum Kepsek SDN di Kampar Ini Disebut Sering 'Bolos', Lebih Suka Ikut Kegiatan di Luar Sekolah
Menurut informasi dari dewan guru, tak hanya suka berkegiatan di luar sekolah, sikap oknum Kepsek MK terhadap sesama guru terkesan tidak saling menghargai, bahkan jumawa.
”Yang jelas kalau ada tamu yang datang, pastilah Kepsek sulit untuk ditemui, karena dalam seminggu paling datang satu hari paling banyak 2 hari. Kalaupun bisa ditelpon, pasti ada saja alasannya seperti ada kegiatan ke dinas atau kegiatan lainnya.***
Penulis: Ali Akbar
