Mahasiswa dan Rakyat Riau Ingatkan Polisi Tentang Kemanusiaan

Mahasiswa dan Rakyat Riau Ingatkan Polisi Tentang Kemanusiaan
Ketua Presma STIE Riau

PEKANBARU, AmiraRiau.com- Demo mahasiswa bersama rakyat Riau yang berlangsung di Polda Riau, Senin (1/9/2025), menurut Azmi Zandri, Ketua Presma STIE Riau “AKBAR” bukan sekedar unjuk rasa, tapi hadir dari hati nurani dan teriakan perlawanan terhadap praktik kekerasan, pungli dan ketidakadilan aparat yang selama ini membungkam suara rakyat.

Azmi Zandri yang ketika itu juga sebagai salah satu orator, menegaskan: “Kami berdiri di sini bukan untuk mencari sensasi, tapi untuk menuntut hak rakyat dan meminta jaminan tidak adanya represifitas dari pihak polisi terkhusus di Riau dalam penanganan massa aspirasi, sebab polisi lahir untuk melindungi, bukan menindas!”.

Menurut Azmi, kepada AmiraRiau.com, Selasa (2/9/2025), ada 7 tuntutan keras yang disampaikan saat aksi di Polda Riau yang ditujukan langsung kepada Kapolda. 

Ke-7 tuntutan tersebut, adalah:

1. Akhiri segala bentuk kekerasan aparat terhadap mahasiswa dan rakyat kecil.
2. Bersihkan Polri dari pungli dan korupsi yang merajalela, baik di jalanan maupun internal kepolisian.
3. Hentikan budaya “oknum” – semua pelanggaran aparat harus dibuka ke publik, bukan ditutupi.
4. Polisi kembali ke jalannya: pengayom dan pelindung rakyat, bukan alat kekuasaan.
5. Tindak tegas kejahatan nyata di Riau: tambang ilegal, narkotika, kekerasan terhadap anak, hingga kriminalitas yang meresahkan.
6. Reformasi total Polri dari akar: sistem rekrutmen, pendidikan, hingga disiplin aparat.
7. Stop kriminalisasi suara rakyat – menyampaikan pendapat adalah hak

Mahasiswa dan rakyat menilai institusi kepolisian tengah kehilangan kepercayaan publik akibat praktik represif dan korupsi yang dibiarkan. Mereka menegaskan Kapolda Riau harus segera merespons, bukan lagi dengan janji manis, tapi tindakan nyata.

“Kami tidak akan berhenti! Kami akan terus turun ke jalan sampai rakyat benar-benar merasakan keadilan. Jika Kapolda Riau menutup mata, sejarah akan mencatatnya sebagai pengkhianat reformasi! dan meminta secara terbuka untuk mengundurkan diri!” tegas perwakilan aksi dalam orasinya ketika itu.

Aksi ini berlangsung dengan lantang, membawa spanduk, poster, dan pekikan seruan agar polisi kembali ke khitmahnya sebagai pelindung rakyat. Massa aksi menegaskan, perjuangan hari ini adalah suara hati nurani rakyat Riau. puluhan massa aksi mengenakan almamater perguruan tinggi, seperti STIE Riau, Universitas Pahlawan Bangkinang, Institut kesehatan Payung Negeri, UMRI dan beberapa lainnya juga dari masyarakat.

Massa aksi di Polda saat itu mengenakan almamater perguruan tinggi seperti STIE Riau, UMRI, Universitas Pahlawan Bangkinang, Stikes Payung Negeri dan lainnya.***

Penulis: YD

#Berita Riau

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index