Pekanbaru Raih Multiprestasi dari Tahun 2012-2022. Tangan Dingin Firdaus-Ayat Jadi Tuahnya

Pekanbaru Raih Multiprestasi dari Tahun 2012-2022. Tangan Dingin Firdaus-Ayat Jadi Tuahnya

Kota Pekanbaru merupakan ibu kota dan kota terbesar yang berada di provinsi Riau, Indonesia. Kota ini adalah salah satu sentra ekonomi terbesar yang ada di pulau Sumatra dan juga menjadi kota dengan tingkat pertumbuhan, migrasi, dan urbanisasi nan tinggi.

Pekanbaru memiliki letak di tepian Sungai Siak dan pada awal sejarahnya adalah sebuah kota kecil yang memiliki pasar/ bandar (pekan) yang dikenal dengan nama “Senapelan”.

Tepat pada abad ke-18, kawasan yang saat ini menjadi Pekanbaru berkedudukan dilingkar pengaruh Kesultanan Siak, dan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Marhum Pekan) secara umum dianggap sebagai pendiri kota Pekanbaru modern. Hari jadi atau hari lahirnya kota ini ditetapkan pada hari Selasa, 21 Rajab 1204 Hijriiah atau 23 Juni 1784.

Kota Pekanbaru menjelma sebagai sebuah “kota kecil” di tahun 1948 hingga tahun 1960 hanyalah kota yang memiliki luas 16 Km² dan lalu kemudian tumbuh berkembang menjadi 62,96 Km² dengan 2 kecamatan yaitu Senapelan dan Limapuluh.

Pada tahun 1956, Pekanbaru menjadi kotapraja hingga pada akhirnya ditetapkan menjadi ibu kota provinsi Riau sebagai substitusi dari Tanjung Pinang di tahun 1959.

Perkembangan yang terus berlanjut membuat kota ini meluas, di mana pada tahun 1965 menambah kecamatan menjadi 6, dan pada tahun 1987 bertambah kembali menjadi 8 kecamatan dengan luas wilayah 446,50 km². Hal ini terhadi sesudah Pemerintah daerah Kampar menyetujui untuk memberikan sebagian dari kawasannya untuk keperluan perluasan wilayah Kota Pekanbaru. Penambahan kawasan ini kemudian ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1987. Dengan perkembangan yang begitu cepat, perluasan kecmatan terus berlanjut hingga pada tahun 2003 dengan jumlah kecamatan yang dimekarkan menjadi 12 kecamatan.

Tepat tanggal 30 Desember 2020 menurut Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 2 Tahun 2020, Pemerintah Kota Pekanbaru secara resmi melaksanakan pemekaran dan penyesuaian juga penghapusan kecamatan dan kelurahan di Kota ini. Dengan demikian jumlah saat ini Kota Pekanbaru mempunyai 15 kecamatan dengan 83 kelurahan.

Perekonomian Kota Pekanbaru didukung dengan adanya perdagangan dan pertambangan minyak bumi. Selain itu kota ini juga mempunyai sebuah bandar udara internasional, terminal bus antar kota dan antar provinsi, serta ada pelabuhan.

Penduduk yang ada Pekanbaru bersifat kosmopolitan, hal ini disebabkan dan dipengaruhi oleh letak strategisnya yang berada di tengah-tengah Lintas Timur Jalan Raya Lintas Sumatra. Beberapa etnis yang mempunyai populasi signifikan di kota Pekanbaru sebut saja suku Minangkabau, Orang Ocu, Melayu, Jawa, Batak, dan Tionghoa.

Pekanbaru, begitu kota ini disebut. Kota yang lahir dari sebuah bandar bernama Dusun Senapelan. Pada hari Selasa, 21 Rajab 1204 Hijeriah atau 23 Juni 1784, Pekanbaru terlahir dengan nama Pekan Baharu. Dibawah Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah yang bergelar Mahrum Bukit, Pekan Baharu yang lebih disebut sebagai Pekanbaru tumbuh menjadi kota dagang yang ramai dikunjungi saudagar dari manca negara.

Saat ini kota Pekanbaru terus tumbuh dan menjelma menjadi sebuah Kota yang ramai dan sibuk. Pekanbaru berubah menjadi medan magnet investasi yang fenomenal, baik dulu, sekarang dan ke depannya. Secara geografis, wilayah kota Pekanbaru berada pada segitiga pertumbuhan ekonomi Indonesia, Singapura dan Malaysia.

Letak wilayah Pekanbaru yang berada di tengah-tengah pulau Sumatera dan Provinsi Riau ini tak hanya mampu membawa Pekanbaru sebagai wajah pertumbuhan Riau yang gesit, namun juga pulau Sumatera terutama Indonesia bahkan Asia Tenggara.

Dengan total luas 632,26 Km², Pekanbaru setara dengan negara Singapura atau DKI Jakarta minus Kepulauan Seribu. Kota Pekanbaru juga identik dengan sebutan Kota Bertuah dan Kota Madani.

Pekanbaru di Kepemimpinan Firdaus-Ayat 2012-2022

Pekanbaru Terima Penghargaan IGA 2021 Kategori Daerah Sangat Inovatif

Duet Walikota dan Wakil Walikota DR. H. Firdaus, S.T, M.T, dan Wakil Walikota Pekanbaru, H. Ayat Cahyadi, S.Si memimpin kota bertuah pada masa bakti 2012-2017 dan 2017-2022. Di bawah kepemimpinan duet ini diusunglah visi dan misi yang memiliki tujuan pembangunan Terwujudnya Pekanbaru Metropolitan Madani dan Pekanbaru Smart City Madani. Pasangan ini juga sudah berpikir ke depan dengan melakukan dan merencanakan pembangunan berbasis superblock.

Ini bisa dilihat dengan adanya pengembangan kota-kota baru di wilayah dan daerah Kota Pekanbaru, di mana ini merupakan bentuk upaya yang mampu mempengaruhi naiknya pertumbuhan wilayah Pekanbaru yang baru 30 persen disentuh pembangunan.

Tak main-main, bentuk upaya tersebut sebagai contoh hadir dalam perluasan wilayah pusat pemerintahan Kota Pekanbaru, yang bermula dari Jalan Sudirman hingga ke area Tenayan Raya Pekanbaru. Terletak di areal seluas 100 hektare, dibangun megah komplek perkantoran baru yang saat ini telah menjadi daerah pemerintahan yang terintegrasi satu dengan yang lainnya.

Area baru ini juga terus dilakukan pengembangan. Nilainya, ada 3000 hektare lebih area yang disiapkan sebagai wilayah Industri yang kemudian diberi nama Kawasan Industri Tenayan (KIT). Kawasan ini sendiri terletak di area pinggir Sungai Siak yang lebih dikenal sebagai sungai terdalam di Indonesia.

Kota Pekanbaru juga terus berjaya menjadi patron pembangunan terintegrasi dengan kabupaten/ kota yang letaknya berbatasan langsung. Pembangunan terintegrasi ini yang mana kemudian diberi nama Pekan Sikawan.

Sebagai informasi, Pekan Sikawan sendiri adalah singkatan dari Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan yang pastinya merupakan Kab/ Kota yang berbatasan langsung dengan kota madani ini.

Ada beragam potensi pembangunan terintegrasi harmonis dengan cita-cita Walikota Pekanbaru, DR. H. Firdaus, S.T, MT. Sebagai contoh pada bidang infrastruktur seperti jalan lingkar, transportasi yang terintegrasi, pembangunan kawasan industri hingga rencana pembangunan aerocity yang akan menjadi bandara dengan wilayah terbesar di Provinsi Riau.

DR. H. Firdaus, ST, MT, dengan gelar Datuk Bandar Setia Amanah dan H. Ayat Cahyadi, S.Si dengan gelar Datuk Muda Bandar Setia Amanah, periode 2012 – 2017, mengemudikan nahkoda kota Pekanbaru dengan visi “Terwujudnya Kota Pekanbaru sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa, Pendidikan, serta Pusat Kebudayaan Melayu, Menuju Masyarakat Sejahtera yang Berlandaskan Iman dan Taqwa”. Di antara visi tersebut  adalah Mewujudkan Pekanbaru Metropolitan Madani.

Bersatu padu dengan seluruh perangkat pemerintah, visi itu kemudian sudah dilakukan. Semata-mata untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam terlibat langsung pada setiap kegiatan pembangunan, Walikota Pekanbaru, DR. H. Firdaus, ST, MT yang visioner melucurkan program Pemberdayaan Masyarakat Berdasarkan Rukun Warga (PMBRW).

Sebagai kota yang memiliki pendekatan agamis, Pemko Pekanbaru juga kemudian merilis program Masjid Paripurna yang mana menjadi implementasi pada program sebelumnya, yaitu Magrib Mengaji.

Terhitung sekitar 100  Masjid Paripurna yang terpencar di seluruh Kelurahan dan Kecamatan di kota Pekanbaru. Masjid tak hanya sekedar menjadi tempat ibadah, tetapi juga bisa menjadi pusat aktivitas masyarakat baik pada bidang keagamaan, ekonomi dengan koperasi syariah, sosial dan pusat informasi. Sehingga terwujudnya masyarakat yang Madani.

Pada Periode 2 (2017-2022) pasangan ini kembali mengusung visi Terwujudnya Pekanbaru Smart City Madani. Secara harfiah, Smart City atau kota pintar bisa dikatakan sebagai konsep pemberdayaan teknologi selaku pemudahan pengelolaan pemerintah dan pelayanan masyarakat.

Sebaliknya untuk Madani memiliki arti serupa Kota yang memiliki akhlak mulia, taat menjalankan ibadah, patuh pada ketentuan dan aturan yang berlaku, peradaban maju, moderen, memiliki kesadaran sosial yang kuat, gotong royong, toleran, dalam sistem politik yang demokratis dan ditopang oleh supremasi hukum yang berkeadilan, berpendidikan maju, berbudaya Melayu, aman, nyaman, damai, sejahtera, bertanggungjawab serta berlandaskan iman dan taqwa.

Adanya visi ini pastinya tak bisa lepas dari visi-misi pada periode pertama kepemimpinan pasangan Firdaus-Ayat. Ada 6 (enam) pilar untuk menjadikan Kota Pekanbaru sebagai smart city Madani. Diantaranya Smart Government (pemerintahan pintar), Smart Economy (ekonomi pintar), Smart Mobility (mobilitas pintar), Smart People (masyarakat pintar), Smart Living (lingkungan pintar), dan Smart Environtment (Hidup pintar). Smart Government merupakan suatu sistem pemerintahan yang meggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik secara lebih cepat, lebih baik dan lebih murah baik secara internal (birokrasi) maupun eksternal (masyarakat) melalui e-government dan e-democracy.

Kebijakan sukses yang telah berhasil diterima oleh Pemerintah Kota Pekanbaru dalam mewujudkan Pemerintahan yang cerdas dengan layanan publik yang terintegrasi. Saat ini Pemerintah Kota Pekanbaru telah mendirikan dan memiliki Mal Pelayanan Publik (MPP) yang menurut penilaian Pemerintah Nasional Kementerian PAN-RB, Mal Pelayanan Publik Pekanbaru adalah Mal Pelayanan Publik terlengkap di Indonesia, yang memberikan layanan baik secara daring maupun konvensional.

Sikap tepat yang dilakukan Walikota Pekanbaru adalah dengan melakukan perluasan pusat pemerintahan dari Pusat Kota ke Kecamatan Tenayan Raya. Di atas tanah yang memiliki luas 100 hektare, kemudian didirikan komplek perkantoran baru yang nantinya menjadi kawasan pemerintahan yang terintegrasi satu dengan yang lainnya.

Smart Economy dikatakan sebagai bentuk roh pembangunan di Kota Pekanbaru. Dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki Kota Pekanbaru akan terwujud Kota yang bisa berkembang lebih pesat dan menjadi lokomotif ekonomi baru di ASEAN.

Dr. H. Firdaus, ST, MT bersama Wakil Walikota Pekanbaru H. Ayat Cahyad, S.Si tidak hanya membangun fisik kota saja, tetapi juga konsisten dalam melakukan pembangunan Sumber daya manusia, dengan pembangunan mental masyarakat, sebagai roh kota menjadi masyarakat yang madani.

Melalui citra Smart People, warga Pekanbaru bisa memanfaatkan sarana infrastruktur yang disediakan oleh pemerintah di lingkungannya masing-masing. Dalam hal ini, masyarakat dituntut ikut berpartisipasi aktif dalam pengelolaan dan penyelenggaraan kota, serta menjadi pengguna kota yang aktif.

Begitu pula pada bidang Pendidikan, di mana Pekanbaru memiliki banyak Kampus-kampus terkemuka dan terbaik semisal, Universitas Riau, Universitas Islam Riau, Universitas Muhammadiah Riau, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Universitas Lancang Kuning, Universitas Abdul Rab, Politekik Caltex Riau, Persada Bunda dan perguruan tinggi negeri maupun swasta lainnya.

Selanjutnya Smart mobility sebagai implementasi sebuah kota yang menggunakan sistem pergerakan dengan sesedikit mungkin, hambatan yang serendah mungkin, dan waktu tempuh sesingkat mungkin. Pekanbaru juga mempunyai akses transportasi yang sudah terkoneksi dengan baik. Tidak hanya itu, aplikasi transportasi secara online yang berkembang di Pekanbaru turut memberikan kemudahan bagi pendatang dalam hal menyusuri Kota bertuah.

Kota madani juga menjadi pemrakarsa dengan metode pembangunan terintegrasi antara kabupaten yang berbatasan langsung dengan Pekanbaru yang kemudian diberi nama Pekan Sikawan. Pekan Sikawan adalah anonim dari Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan yang merupakan wilayah perbatasan langsung pada Kota Pekanbaru.

Ada beragam daya pembangunan terintegrasi sesuai cita-cita Walikota Pekanbaru, DR. H. Firdaus, S.T, MT, mulai dari bidang infrastruktur sejenis jalan lingkar, transportasi yang terintegrasi, pembangunan daerah industri hingga rencana pembangunan aerocity yang akan menjadi bandar udara dengan wilayah terbesar di bumi melayu.

Smart Environment bisa dikatakan sebagai lingkungan yang mampu memberikan kenyamanan, keindahan fisik maupun non fisik, juga keberlanjutan sumber daya bagi masyarakat. Dalam hal ini Pekanbaru sudah memiliki beberapa Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Dilihat dari posisi geografis, Pekanbaru memiliki daerah yang luas, tetapi hanya 34 persen yang sudah dikembangkan. Oleh karena itu, ada banyak kawasan di wilayah Pekanbaru ini bisa dikembangkan juga menjadi daerah dengan potensi investasi baik dalam maupun luar negeri.

Dimasa kepemimpinan pasangan ini, Kota Pekanbaru banyak meraih beragam prestasi membanggakan, baik di tingkat provinsi ataupun nasional. Sejak tahun 2012 hingga tahun 2022 ini, Pemerintah Kota Pekanbaru sudah berhasil menggondol sebanyak 86 (Delapan Puluh Enam) penghargaan baik di tingkat provinsi hingga nasional (data terlampir).

Selanjutnya, ada sebanyak 27 penghargaan yang diterima oleh Walikota Pekanbaru dari tahun 2012-2022, antara lain :

  1. Penghargaan Walikota Inspiratif (2016) dari Sindo Weekly,
  2. Penghargaan Walikota Enterpreneur Award 2017 dari Markplus Inc.,
  3. Prediket Pemimpin Visioner bagi Walikota Pekanbaru DR. H. Firdaus, ST, MT. dari Pimpinan MNC Group dalam acara The Power of Collaboration di Jakarta,
  4. Penghargaan Achievement of Waste Management di Bali oleh Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia (Kopitu)
  5. Penghargaan Sebagai Kepala Daerah Berkinerja Terbaik Dalam Pengembangan Kota Sebagai Tujuan Investasi
  6. Penghargaan atas Dedikasi dalam Pengembangan Peran Masjid di Kota Pekanbaru
  7. Walikota Pekanbaru Raih Penghargaan Pembina Pelayanan Terbaik Tingkat Nasional
  8. Penghargaan Nirwasita Tantra Award
  9. Piala Adicita Sewaka Pertiwi.

MULTIPRESTASI DI TAHUN 2021

Raihan Capaian Vaksinasi tertinggi di wilayah Provinsi Riau

Keberhasilan kepemimpinan pasangan ini juga berhasil mengundang banyak penghargaan sepanjang tahun 2021. Meski sedang dalam kondisi pandemi di mana semua pihak terus berusaha melakukan perlawanan terhadap pandemi Covid-19 sejak 2020, tetapi roda Pemerintah Kota Pekanbaru tetap berjalan dengan lancar.

Pencapaian ini terbukti melalui beragam awards dan aneka pencapaian sepanjang tahun 2021 kemarin.

Sebagai contoh, penghargaan bergengsi yaitu Kota Sangat Inovatif, Kota Digital, Kota Tangguh, Kota Berdaya Saing Sangat Tinggi dan Peringkat Tujuh dari 100 Kota Smart di Indonesia.

Terlebih hal yang sangat membanggakan bagi warga Pekanbaru adalah Pekanbaru sudah dinobatkan oleh pemerintah pusat maupun dari stakeholder di lingkup nasional sebagai Kota dengan tujuan investasi terbaik di Indonesia 8 tahun berturut-turut sejak tahun 2014, Kota dengan jumlah penduduk miskin terendah di Indonesia, Kota yang memiliki perputaran uang terbesar di luar pulau jawa, Kota yang memiliki MPP terlengkap di Indonesia sehingga menjadi role model di tanah air.

Pemerintah kota juga berusaha melakukan berbagai upaya secara bertahap dalam memulihkan ekonomi yang terdampak dikarenakan pandemi. Kota Pekanbaru berhasil menekan angka kemiskinan sehingga menjadi kota dengan penduduk miskin terendah ke enam di Indonesia.

Dengan adanya berbagai capaian, bisa dikatakan ini membuktikan kepemimpinan Wali Kota Pekanbaru Dr. Firdaus, S.T, M.T dan Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi tetap meningkatkan kinerja pembangunan menjelang berakhir masa jabatannya pada Mei 2022 nanti. Kota Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan Madani segera menjelma menjadi Kota Megapolitan dengan perkembangan yang sangat pesat di berbagai bidang.

Tahniah ! Wali Kota Pekanbaru Dr. Firdaus, S.T, M.T dan Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi (ADV/AND)

gambar