PEKANBARU, AmiraRiau.com- Polemik kenaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Tanah Air masih menuai protes mahasiswa hingga orang tua. Pasalnya, kenaikan ada yang mencapai 3 kali lipat dari biasanya.
Meski tidak semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menaikkan besaran UKT tertingginya, tetapi penggolongan UKT terbaru disebut punya selisih yang jauh sehingga terkesan melonjak. Meski begitu, ternyata masih ada beberapa PTN yang memilih tidak menaikkan UKT.
Rata-rata alasan PTN yang tidak menaikkan UKT adalah kondisi ekonomi masyarakat saat ini baru pulih dari pandemi Covid-19 dan alasan ekonomi masing-masing mahasiswa.
Berikut Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yang tidak menaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT):
1. Universitas Airlangga (Unair)
Unair adalah salah satu kampus yang tak menaikkan UKT di tahun ini. Kabar tersebut telah ditegaskan oleh Direktur Keuangan Unair, Ardianto.
“Kami sampaikan bahwa UKT UNAIR pada tahun 2024 ini tidak mengalami kenaikan,” katanya dalam laman Unair, dikutip Rabu (22/5/2024).
Ia menyampaikan Unair tidak sepenuhnya menjadikan biaya kuliah mahasiswa sebagai pemasukan untuk menyokong pembelajaran. Pemasukan Unair diperoleh 50% dari UKT mahasiswa dan 50% dari dana hibah kementerian, penghasilan kerja sama, APBN untuk gaji dosen dan tenaga kependidikan serta badan usaha milik Unair.
“Unair memiliki prinsip bahwa jangan sampai ada mahasiswa yang tidak dapat melanjutkan studi, hanya karena masalah ekonomi,” ujar Ardianto.
2. Unesa (Universitas Negeri Surabaya)
Kampus yang berada di Surabaya tersebut tahun ini tidak menaikkan UKT mahasiswa. Menurut Rektor Unesa, Nurhasan, menaikkan UKT adalah langkah yang kurang tepat mengingat kondisi ekonomi Indonesia baru pulih setelah pandemi Covid-19.
“Komitmen kami yaitu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada generasi muda bangsa. Jadi, tidak ada kenaikan UKT mahasiswa. Karena kita tahu sendiri kondisi ekonomi kita baru saja pulih dari pandemi ditambah ekonomi global yang tidak menentu,” ungkapnya, dilansir dari laman Unesa, Rabu (22/5/2024).
Nurhasan membeberkan sumber pemasukan Unesa tidak hanya bergantung pada mahasiswa melainkan dari berbagai sumber. Seperti pengoptimalan pengelolaan dan pemanfaatan aset
“Mahasiswa yang tidak mampu bisa kuliah dengan UKT paling rendah dan bisa juga di jalur prestasi yang disiapkan Unesa. Bagi yang mengalami kondisi tertentu dan terkendala biaya di tengah jalan, pun kami menyiapkan skema keringanan hingga pembebasan UKT,” jelas Nurhasan.
UKT di Unesa dibedakan menjadi 10 golongan dengan besaran terendah Rp 500 ribu dan tertinggi Rp 9 juta. Besaran tersebut tidak berlaku secara keseluruhan tapi bergantung kepada masing-masing prodi sehingga besaran UKT tertinggi bisa kurang dari Rp 9 juta.
3. Universitas Hasanuddin (Unhas)
Rektor Unhas Jamaluddin memastikan bahwa kampusnya tidak menaikkan besar UKT tahun ini. Namun, Unhas hanya menambahkan kelompok UKT menjadi sembilan yang awalnya delapan.
“Kenapa ada UKT IX tahun ini? Karena tahun 2023 itu UKT Kelompok I bayarnya Rp 0 alias gratis. Dan ini menurut aturan Kementerian Diktiristek tidak diperkenankan sehingga tahun 2024 ini kami hapus, sehingga bergeser ke atas dan muncul UKT IX. Jadi pada dasarnya tidak ada kenaikan. Hanya pergeseran kelompok itu tadi,” jelas Jamaluddin dalam laman Unhas, dilansir Rabu (22/5/2024).
Menurut rektor, Unhas telah menetapkan besaran UKT yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi mahasiswa. Ia juga menegaskan bahwa Unhas akan selalu menjamin hak mahasiswa agar tidak putus kuliah gegara biaya.
“Penetapan UKT mahasiswa ini sudah ada formulasinya yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga. Sebaliknya, bagi keluarga yang mampu, berkontribusilah untuk pengembangan pendidikan kita. Semoga itu berberkah bagi pendidikan anaknya di Unhas,” ujarnya.
4. Universitas Terbuka (UT)
Universitas yang sekarang telah berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) ini juga tak menaikkan UKT. Sebagaimana disampaikan oleh Rektor UT, Ojat Darojat.
“Kami berorientasi pada mandat tersebut dan tidak boleh menerapkan biaya UKT yang mahal untuk mahasiswa,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (22/5/2024).
Meskipun saat ini 90% pendanaan UT berasal dari mahasiswa, tetapi dengan jumlah mahasiswa UT yang kian bertambah, maka Ojat memastikan UKT yang berlaku akan tetap sama.
“Saat ini, UKT yang kita berlakukan paling mahal hanya sekitar Rp 3 juta-an untuk sarjana atau diploma. Bahkan, bisa per SKS sekitar Rp 35.000. Jauh di bawah perguruan tinggi lain,” terangnya.
5. Universitas Padjadjaran (Unpad)
Dalam sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad, Arief S Kartasasmita telah menyampaikan tidak ada kenaikan UKT di tahun ini.
“Mohon ini disampaikan, takut ada yang khawatir, begitu nanti masuk kena jebakan batman UKT-nya meningkat. Kami sampaikan di awal, kami tidak ada kenaikan UKT tahun 2024,” tegasnya, dilansir dari laman Unpad, Rabu (22/5/2024).
Prinsip yang dianut Unpad dalam menetapkan UKT adalah berkeadilan dan sesuai dengan kemampuan orang tua. Arief mengatakan alasan lain Unpad tidak menaikkan biaya kuliah lantaran kondisi ekonomi masyarakat baru pulih akibat Covid-19.
“Kami lakukan efisiensi dalam proses belajar mengajar, sehingga tanpa menaikkan UKT pun kami berusaha semaksimal mungkin agar kualitas pendidikan tidak berubah,” ujarnya.
6. Universitas Syiah Kuala (USK)
Rektor USK, Marwan memastikan UKT tahun ini tetap sama. Hal ini dikarenakan USK telah mempertimbangkan kondisi ekonomi mahasiswa, khususnya yang berasal dari Aceh.
“Secara umum UKT USK masih seperti tahun sebelumnya. Karena itu, mahasiswa baru tidak perlu risau. Bahkan USK berupaya meningkatkan efisiensi sehingga lebih optimal dana yang bersumber dari masyarakat dalam menjaga kualitas program studi,” katanya, dikutip dari laman USK, Rabu (22/5/2024).
USK memastikan mahasiswa bisa tetap kuliah meski terkendala biaya. Misalnya dengan menurunkan UKT bagi mahasiswa baru dengan besaran 5-31%.
“Saat ini, sekitar 45 persen mahasiswa USK merupakan penerima beasiswa dan UKT terendah, yaitu antara lima ratus ribu hingga satu juta rupiah,” jelas Rektor USK.
7. Universitas Andalas (Unand)
Universitas asal Sumatera Barat ini dipastikan tidak menaikkan UKT. Seperti telah dijelaskan oleh Rektor Unand, Efa Yonnedi.
“Unand telah memutuskan tidak ada kenaikan uang kuliah tunggal,” katanya, dilansir dari Antara, Rabu (22/5/2024).
Ia menuturkan saat ini Unand mempunyai 56 prodi. Masing-masing prodi telah menyiapkan skema pembayaran UKT level 1 Rp 500 ribu dan level 2 Rp 1 juta.
“Jadi yang tertinggi itu Rp 2,7 juta hingga Rp 3 juta dan paling rendah Rp 500 ribu,” jelasnya.***
Editor: Alseptri Ady

