Tak terasa hingga kini waktu seakan begitu cepat berlalu. Begitu juga dengan pasangan kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Firdaus-Ayat yang telah hampir genap 10 tahun (Periode 1 – 2012-2017 dan periode 2 – 2017-2022) dalam memimpin Ibukota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, Kota Madani.
Selama rentang jabatan tersebut, pasangan visioner ini terus berusaha untuk melakukan dan melaksanakan juga mewujudkan kota Pekanbaru yang Madani. Sebagai bentuk perwujudan disesuaikan dengan visi misi kota Pekanbaru “Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota Metropolitan yang Madani” (periode I 2012-2017) yang tercatat pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 19 Tahun 2012.
Demi mewujudkan visi misi tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru turut menerima beragam award, prestasi dan pengharagaan.
Walikota Pekanbaru, Dr.H.Firdaus, S.T.,M.T. menjelaskan jika beragam kesuksesan selama menjabat Walikota dan menjalan kan visi misi kota madani ini berdasarkan dari lima strategi pembangunan yang disebut dengan Panca Cita.
Lima strategi pembangunan ini merupakan penataan dan pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan merata. Penyediaan infrastruktur dasar JALITA, yaitu Jalan, Air bersih atau sanitasi, Listrik dan Telekomunikasi, pembangunan kota modern, melalui konsep smart city atau kota pintar, liveable city atau kota layak hidup, dan green city atau kota ramah lingkungan dan berkelanjutan, dan terakhir pembangunan kawasan perkotaan pekansikawan.
Suksesnya visi misi Pekanbaru pada periode 1 Metropolitan Madani bisa diperhatikan bagaimana indikator kencangnya pembangunan yang terus menanjak. Dari beragam statistik kependudukan pada saat itu, jumlah warga Kota Pekanbaru nan pada sebelumnya hanya sekitar 800 ribu jiwa saja pada tahun 2012, sampai saat ini terus bertambah menjadi 1,2 juta jiwa.

Pastinya berbagai keberhasilan pasangan ini tak hanya pada data kependudukan saja. Pada bidang kesehatan banyak perubahan yang terjadi dan terus maju. Fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik dan lainnya terus berbenah menjadi lebih baik. Lebih kerennya lagi, Pemerintah kota Pekanbaru turut berhasil dalam membangun Rumah Sakit Pemerintah yaitu Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani. Berdirinya RSD Madani tentu suatu kebanggaan apalagi rumah sakit ini merupakan perdana yang dimiliki pemerintah kota.
Fasilitas kesehatan semisal 28 puskesmas di kota ini terus dilakukan peningkatan baik layanan, infrastruktur hingga inovasi lainnya. Hadir pula Puskesmas Rawat Jalan hingga sampai puskesmas rawat inap. Tak hanya itu, perbaikan layanan juga dilakukan dengan mendirikan Puskesmas Wisata yang memiliki peran dalam melayani masyarakat dengan bentuk pengobatan medis plus didukung pelayanan pengobatan alternatif tradisional, akupuntur, spa dan sebagainya. Majunya fasilitas kesehatan di kota madani turut tergambar langsung dilapangan dengan banyaknya hadir faskes baru yang didirikan oleh pelaku usaha dan Rumah Sakit swasta.

Selain itu pada bidang infrastruktur pembangunan seperti jalan hingga pada pelayanan publik juga maju pesat dan berhasil tercapai dengan hasil yang baik.
Pemberdayaan juga turut dilakukan pada bidang agama dengan melakukan program pembinaan masjid paripurna plus memberikan perhatian spesial pada insentif guru MDTA yang mana juga berhasil jaya.
Tak hanya pemberdayaan dibidang agama, namun turut dilaksanakan berbagai program pemberdayaan masyarakat. Program-program ini memiliki peran dan tujuan untuk mencapai masyarakat madani, dengan dilakukannya perubahan cara berfikir dan berperilaku melalui revolusi mental, yaitu dengan membangun masyarakat berakhlak mulia, berkarakter dan juga berkualitas.
Bukan tanpa alasan, masyarakat yang berkualitas adalah masyarakat yang mempunyai indikator sehat jasmani dan rohani, cerdas, berpendidikan, menguasai keterampilan dan teknologi, berdaya saing serta cinta kepada budaya dan bangsa.

Dari program pemberdayaan ini, pasangan Walikota Firdaus dan Wakil Walikota Ayat Cahyadi sukses menerapkan beragam program pembangunan dengan basis wilayah yang mengikutsertakan masyarakat tempatan. Progam baik ini merupakan inovasi Pemerintah Kota Pekanbaru dalam melaksanakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan via kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rukun Warga (PMB-RW) dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Rumah Ibadah melalui program Masjid Paripurna.
Rentang waktu 5 (lima) tahun menjalankan amanah sebagai pemimpin Kota Pekanbaru, banyak keberhasilan yang berhasil di raih dan tentunya turut dirasakan oleh semua masyarakat yang ada di kota Pekanbaru. Berhasil mewujudkan Kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan dengan masyarakat yang sejahtera, terukur dengan Index Pembangunan Manusia atau IPM yang tertinggi di Provinsi Riau, juga menjadikan Kota Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi terbaik yang ada di tanah air.
Dengan adanya bentuk nyata kejayaan yang telah diterima semasa kepemimpinan pasangan ini, warga Kota Pekanbaru kembali mempercayakan pasangan ini untuk memimpin Kota Pekanbaru 5 (lima) tahun ke depan, sesudah berhasil menang dalam Pilkada Kota Pekanbaru pada tahun 2017 dan kemudian dilantik pada tanggal 22 Mei 2017 untuk periode ke-2.
Semakin Cemerlang Pada Periode 2

Beragam program yang telah dilaksanakan kemudian terus dilasanakan hingga pada periode kepemimpinan 2 (2017-2022). Dalam periode ini pasangan Firdaus-Ayat tetap fokus dalam perencanaan kegiatan-kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan ibarat tuas penggerak prioritas pembangunan, otomatis dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan baik.
Dengan demikian maka ditetapkan ada 5 (lima) misi pembangunan jangka menengah Kota Pekanbaru pada tahun 2017 – 2022.
- Meningkatkan sumber daya manusia yang bertaqwa, mandiri, tangguh dan berdaya saing tinggi;
- Mewujudkan pembangunan masyarakat madani dalam lingkup masyarakat berbudaya Melayu,
- Mewujudkan tata kelola kota cerdas dan penyediaan infrastruktur yang baik;
- Mewujudkan pembangunan ekonomi berbasis ekonomi kerakyatan dan ekonomi padat modal dengan sektor unggulan yaitu jasa, perdagangan dan industri;
- Mewujudkan lingkungan perkotaan yang layak huni atau Liveable City dan ramah lingkungan atau Green City. Bisa ditafsirkan pemerintahan yang melayani seluruh lapisan masyarakat dengan pelayanan yang lebih dekat, cepat, tepat, murah dan lebih baik.
Selain itu adalah Pekanbaru Smart City Madani yang merupakan visi yang digagas oleh Walikota dan Wakil Walikota, Firdaus-Ayat.
Pemerintah Kota Pekanbaru sendiri telah menerapkan 6 pilar yang menjadi indikator dalam mewujudkan konsep Smart City:
- Smart Government
- Smart People
- Smart Environtment
- Smart Economy
- Smart Mobility
- Smart Living.
Tentunya berbagai bentuk kemajuan yang sudah dirasakan dan dilaksanakan mampu mengantarkan Kota Pekanbaru menjelma lebih baik dari keadaan sebelumnya dan jauh menjadi lebih cemerlang.
“Hal ini ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) selama beberapa tahun terakhir,” ungkap Wako Pekanbaru Firdaus, Minggu (27/3).
Fyi, di tahun 2012 jumlah IPM Kota Pekanbaru sebesar 77,94. Dari tahun 2021 kemudian berlanjut dan ada perubahan dengan nilai yang naik pada tahun 2017 menjadi 80,17. Kejayaan ini lalu berlanjut hingga pada tahun 2019 di mana nilai IPM Kota Pekanbaru berhasil mencapai 81,35. Hal ini tentu merupakan prestasi yang bagus, sebab nilai ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Riau (73,00), Provinsi DKI Jakarta (80,76) dan IPM Nasional (71,92). Sedangkan pada tahun 2020 menurut data dari BPS Provinsi Riau, IPM Kota Pekanbaru sebesar 81,32 yang memiliki rincian pengeluaran perkapita sebesar Rp14,43 juta per tahun. Usia harapan hidup sebesar 72,34 tahun.
Nilai IPM Kota Pekanbaru yang terus menanjak didukung oleh berbagai peningkatan kinerja indikator pembentuk, misalnya pada faktor kesehatan, di mana usia harapan hidup yang terus tumbuh dari tahun 2012 sebesar 71,51 tahun, lalu berhasil naik menjadi 71,75 tahun pada tahun 2017, dan tahun 2019 kembali mengangkasa menjadi 72,22 tahun.
Tak hanya nilai IPM yang menanjak, bidang pendidikan turut terjadi peningkatan. Angka harapan lama sekolah di tahun 2012 memiliki nilai 13,83 tahun, kemudian terus tumbuh sebesar 14,93 tahun pada tahun 2017, dan di tahun 2019 kembali berhasil naik menjadi 15,37 tahun.
Perubahan juga terjadi pada angka rata-rata lama sekolah. Pada tahun 2012 angka rata-rata lama sekolah sebesar 10,88 tahun, kemudian mulai tumbuhpada tahun 2017 sebesar 11,21 tahun, dan pada tahun 2019 berhasil merayap naik menjadi 11,43 tahun, diatas wajib belajar 9 tahun.
Kesuksesan juga terjadi pada progam pembangunan infrastruktur jalan yang tetap menjadi fokus utama. Beberapa prioritas ruas jalan strategis yang sedang dan akan dikerjakan, sebagai contoh lanjutan pembangunan jalan lingkar luar (outer ring road) Kota Pekanbaru, dan lanjutan pembangunan Jalan Teluk Lembu Ujung-Kawasan Industri Tenayan (KIT).
“Lalu pelebaran dan pembangunan Jalan Datuk Setia Maharaja menuju Sport Center Pekanbaru, pembangunan Jalan Sembilang menuju Okura, konsolidasi tanah dan pembukaan badan jalan ruas jalan outer ring road Muara Fajar rencana Jembatan Siak VI,” ungkapnya.
Ada pula pembangunan Jalan Simpang BPG-Jalan Hang Tuah menuju Perkantoran Wali Kota Pekanbaru di Tenayan Raya, serta pembangunan Jembatan Siak V.
Hal-hal yang menjadi masalah dalam upaya mengatasi serta menanggulangi banjir juga turut diperhatikan pemerintah kota Pekanbaru. Pemko terus melakukan upaya dalam membebaskan kota dari banjir, salah satunya dengan melaksanakan perbaikan drainase, normalisasi sungai dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi terkait penanganan sesuai kewenangan.
“Disamping itu, juga dilakukan pembinaan kepada masyarakat dalam hal pembangunan kawasan agar sesuai dengan peruntukan tata ruang daerah,” ujar Firdaus.
Berbagai dinamikan dan berkembangnya kota Pekanbaru juga tak lupus dari adanya perhatian pemerintah pusat, yang menilai jika kota ini sangat cocok dan siap dalam hal penerapan berbagai pilot project atau proyek percontohan yang memiliki manfaat untuk mengatasi berbagai permasalahan perkotaan, pengembangan kebijakan dan kegiatan strategis nasional, khususnya di bidang infrastruktur, pelayanan publik dan kebijakan lainnya.
Visi dan misi smart city madani juga turut berjaya dan berhasil diwujudkan pada sistem perparkiran yang mana sudah dikelola dengan struktu BLUD. Sistem pembayaran sudah menggunakan non tunai/ sistem uang elektronik. Alasan-alasan tidak bisa bayar parkir bisa diminimalisir, dan tentunya bisa mengurangi kebocoran anggaran perparkiran di kota Pekanbaru.

Demi meningkatkan iklim investasi baik di jenjang nasional ataupun internasional, Pemerintah Kota Pekanbaru turut melakukan beragam inovasi dalam hal pelayanan publik, salah satunya adalah dengan membangun Mal Pelayanan Publik (MPP), yang menggabungkan berbagai jenis pelayanan yang terintegrasi dalam satu gedung.
Transfromasi digital juga tumbuh pada bidang pelayanan dan perpustakaan. Pekanbaru telah menerapkan perpustakaan digital, dan pengurusan surat-surat terkait kependudukan dan pencatatan sipil, pun terkait pajak.
“Semua sudah bisa diakses dengan mudah dan sangat smart. Itulah salah satu indikator Smart City Madani,” paparnya.
Kencangnya pembangunan dan investasi di segala zona sudah dipersembahkan untuk Kota Pekanbaru adalah bukti nyata di mana pemikiran dan kebijakan kedua pasangan ini selama 2 periode mampu dan berhasil menciptakan, meraih peluang dan harapan, rasa aman, nyaman dan mudah bagi seluruh pelaku usaha untuk beraktifitas di Kota Pekanbaru yang mana juga bertujuan dalam mensejahterakan masyarakat Kota Pekanbaru yang Madani.
Banyak keberhasilan yang sukses di raih pasangan Firdaus-Ayat dalam dua periode ini. Seakan membuktikan bahwa kerja keras nyata dan kekompakan pasangan ini dalam membangun kota Pekanbaru, patut ditulis dalam sejarah perjalanan kota Pekanbaru melangkahi usianya yang akan mencapai 238 tahun pada Juni nanti.
Selamat untuk Bapak Firdaus dan Ayat Cahyadi yang mampu dan berhasil menuntaskan pengabdian selama dua periode, tanpa adanya “pertikaian politik”. Hal ini tentu saja bisa dikatakan sebuah prestasi yang langka, apalagi seorang kepala daerah dan wakilnya berhasil membentuk dan menciptakan kepaduan dan keselarasan hingga ke ujung pengabdian. Kota Pekanbaru semakin cemerlang (ADV/AND)

